Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
daya alam secara lestari dan berkelanjutan. Selain itu, subsektor perkebunan
mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam
meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, penerima devisa
negara, penyedia lapangan kerja, perolehan nilai tambah dan daya saing,
pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam
negeri, serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara
berkelanjutan.
Dalam penyediaan lapangan kerja, subsektor perkebunan telah
memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan nasional. Pada
bidang on-farm perkebunan (administrasi, teknik kebun, pegawai pabrik,
perkebun, dan buruh kebun), terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja dari
tahun 2004 sebesar 18,6 juta tenaga kerja menjadi 19 juta tenaga kerja pada
tahun 2005. Serapan ini belum termasuk tenaga kerja yang terlibat di industri
pengolahan lanjutan dan jasa. Meskipun dari segi penyerapan tenaga
kerjanya relatif rendah dibandingkan subsektor lainnya, perkebunan sangat
strategis bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2005 nilai produk
domestik bruto (PDB) sub-sektor perkebunan sebesar 2,36% (Rp 57,419
trilyun). Pertumbuhan PDB ini dipicu oleh besarnya porsi komoditas
perkebunan yang diekspor dan prospek penggunaannya untuk bahan baku
industri yang masih terus meningkat sebagai bahan bakar nabati (biofuel).10
Terkait dengan optimalisasi industri pengelolaan SKA Sawit di
Indonesia, penulis memiliki pandangan yang senada mengenai kebutuhan
konservasi perkebunan dan lahan kelapa sawit untuk menanggulangi dampak
negatif dari proses pengelolaan SKA Sawit tersebut. Di sisi lain, penulis juga
sepakat mengenai potensi kelapa sawit sebagai tanaman perdagangan dan
industri di mana SKA Sawit merupakan komoditas yang sangat penting dan
memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun demikian, penulis sedikit memiliki
perbedaan pandangan bahwa pengelolaan komoditas kelapa sawit yang
berorientasi ekspor perlu dikaji ulang, agar menjadi lebih proporsional dan
mampu memberikan nilai tambah bagi sektor-sektor lain di dalam negeri.
10Tim Penulis Penebar Swadaya, 2008, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Jakarta: Penebar Swadaya, him 5-6