Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

43

ekonomi bagi negara-negara ASEAN khususnya bagi bangsa Indonesia dan
berimplikasi terhadap pelanggaran wilayah udara yang harus kita sikapi dengan
tingkat kewaspadaan tinggi mengingat potensi ancaman melalui wilayah udara
terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak menjadi lebih
sedikit, tetapi justru meningkat dan beragam.

         Pembahan lainnya adalah semakin maraknya kejahatan transnasional
yang mempengamhi interaksi dan stabilitas antar negara di kawasan. Disamping
itu pola interaksi negara-negara di kawasan turut mewamai beberapa tensi politik
yang cukup tinggi. Tensi politik yang bermunculan disebabkan adanya
kepentingan kedaulatan, seperti konflik klaim teritorial dan kepentingan politik
yang mengarah pada terjadinya potensi perselisihan kepentingan atas wilayah
laut. Besarnya potensi konflik tersebut memicu sikap negara-negara di kawasan
Asia Tenggara, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
mengembangkan (modemisasi) kemampuan persenjataan dan meningkatkan
jumlah pasukan untuk menopang kapabilitas militemya. Disisi lain, dari berbagai
permasalahan antar negara, secara realita kekuatan udara tiap negara menjadi
faktor detterence. Maka tidak heran bila kekuatan pertahanan masing-masing
negara berupaya untuk meningkatkan kinerja organisasinya termasuk
mengeksploitasi kekuatan udara dan Pertahanan Udara yang dimiliki. Peta
kekuatan udara negara-negara di kawasan sebagai bagian pertahanan udara
tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele, berpotensi mengancam kedaulatan
NKRI, antara lain:

         a. Kekuatan Udara Malaysia. Angkatan Udara Malaysia (Tentera
         Udara Diraja Malaysia/TUDM) memiliki kekuatan udara Malaysia cukup
         disegani dan di perhitungkan di kawasan ASEAN, saat ini TUDM
         mengoperasikan sebuah kombinasi unik yang menggabungkan beberapa
         jenis pesawat udara modern buatan Amerika Serikat, Eropa dan Rusia.
         Tercatat 18 pesawat Sukhoi-30MKM yang dimiliki angkatan udara Malaysia
         di Gong Kedak yang berjarak sekitar 500 KM dari Kota Medan, merupakan
         sebuah kekuatan yang cukup menggentarkan. Pesawat ini merupakan first
         class je t fighter di Angkatan Udara Malaysia. Selain itu, kekuatan udara
          Malaysia masih di topang oleh kehadiran 8 pesawat F-18 Hornet di
          Butterworth, Penang yang berjarak 250 KM dari Kota Medan dan juga 14
   12   13   14   15   16   17   18