Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19
BABI
PENDAHULUAN
1. Um um
Mencermati perkembangan era globalisasi sekarang ini, seiring
dengan pesatnya perkembangan tehnologi telekomunikasi dan
transportasi, sehingga perbatasan wilayah geografis suatu negara sudah
menjadi tidak begitu berarti, stabilitas regional menjadi sesuatu yang
sangat penting. Terciptanya stabilitas di kawasan regional merupakan hal
utama, sehingga program pembangunan negara-negara dalam satu
kawasan dapat terlaksana sesuai dengan rencana kerja masing-masing
negara. Pentingnya dalam menjaga kondisi yang mantap pada bidang
keamanan kawasan regional, karena dalam era globalisasi, kawasan
regional Asia Tenggara merupakan wilayah jalur perdagangan dunia
dengan intensitas yang amat tinggi. Selain itu kondisi keamanan global
diwarnai oleh meningkatnya intensitas ancaman dalam bentuk ancaman
kejahatan lintas negara ( Trans national crime) seperti: terorisme,
penyelundupan barang, illegal migrant, penyelundupan anak-anak dan
wanita, pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), illegal
logging, illegalfishing dan illegal mining yang disebabkan oleh adanya jalur
laut yang tidak diawasi dan dikontrol dengan baik.1 Dalam lingkup
keamanan maritim regional di Asia tenggara dan pasifik beberapa negara
mulai mencari pengaruh untuk menjadi negara yang diperhitungkan di
bidang politik, militer dan ekonomi. Selain ancaman kejahatan lintas negara
(trans national crime), konflik perbatasan antar negara bertetangga dan
masalah klaim sepihak Tiongkok terhadap beberapa wilayah di laut Cina
Selatan, apabila tidak disikapi secara arif dan ditangani dengan sungguh-
sungguh, konflik tersebut dapat menimbulkan dampak yang lebih luas bagi
keamanan kawasan, terutama bagi Indonesia, sebagai negara kepulauan
yang mempunyai wilayah laut terluas, dengan 3 jalur ALKI, berada pada
posisi silang antara samudra Pasifik dan Hindia, serta benua Asia dan
- Departeman Pertahanan, 2008, Buku Putih Pertahanan RI 2008, Jakarta, hal. 13.