Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI

39

yang dapat mempengaruhi stabilitas kawasan saat ini dan di masa
mendatang utamanya akan mempengaruhi stabilitas nasional yang
menghambat pembangunan nasional.

ASEAN Charter yang merupakan forum kerjasama regional di
bidang ekonomi, sosial budaya dan hankam menempatkan Indonesia pada
posisi yang cukup berpengaruh dalam kepemimpinan ASEAN. Forum
kerjasama ASEAN ini memberikan manfaat bagi Indonesia untuk
kepentingan pembangunan bidang keamanan, namun perlu diwaspadai
bahwa akhir-akhir ini negara tetangga Singapura dan Malaysia, terkesan
“kurang bersahabat’. Mereka tidak mengakui sepenuhnya batas-batas
wilayah darat, laut dan udara Indonesia bahkan sering melakukan tindakan
provokasi dan arogansi dengan melakukan show forces kekuatan militer
dan ekonominya, yang dapat dinilai kurang menghargai martabat bangsa
dan kedaulatan wilayah NKRI.

Disamping negara-negara ASEAN, negara-negara maju di Asia
Pasifik lainnya juga memberikan pengaruh terhadap stabilitas keamanan
dan perekonomian wilayah pulau-pulau terluar Indonesia seperti RRC,
Jepang, Korea dan Australia yang mana merupakan aktor penting dan
berpengaruh di kawasan ini. Dengan kemajuan ekonomi dan
perindustriannya, RRC akan mampu memodernisasi mesin perangnya
untuk mendukung penyelesaian masalah klaim teritorialnya di Laut China
Selatan. Pernyataan RRC mengenai klaim teritorial dengan garis putus-
putus yang tumpang tindih dengan yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna,
akan dapat menjadi persoalan serius pada masa mendatang didalam
penegakan kedaulatan di wilayah tersebut.

Pemanfaatan pengaruh Amerika Serikat dan Five Power Defence
Arrangement (FPDA) sebagai kekuatan pendorong, Australia berusaha
untuk mewujudkan ambisinya sebagai pemimpin berpengaruh di kawasan
ini. Australia mempunyai peranan yang begitu besar dalam pemisahan
Timor Timur dari NKRI telah sehingga menambah kepercayaan dirinya
bahwa Australia mampu menjadi aktor utama di kawasan regional.