Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
43
mempengaruhi namun yang terpenting untuk diwaspadai adalah
tingkat intensitas pengaruhnya terhadap Pancasila. Oleh karena itu
dalam implementasi konsepsi Wawasan Nusantara di pulau-pulau
terluar harus lebih diintensipkan agar mengarah pada peningkatan
kualitas SDM seutuhnya, sehingga dapat mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional.
e. Aspek Politik.
Sejak bergulirnya reformasi kehidupan politik telah mengalami
pergeseran dalam kehidupan berdemokrasi. Tuntutan desentralisasi
dalam sistem pengaturan pemerintahan memiliki arti penting karena
dapat mendorong tumbuhnya kemandirian daerah dalam
membangun diri dan lingkungannya. Kewenangan pemerintahan
dan pembangunan yang semula terpusat, secara bertahap
dilimpahkan kepada daerah lebih permanen. Namun pengaruh
otonomi daerah tersebut terasa sering kali tidak porposional dalam
hak dan kewajiban sehingga menimbulkan ketimpangan program
antara kepentingan daerah di satu pihak dengan pihak lain serta
melahirkan elite politik yang berpola pikir sektoral untuk kekuasaan
demi kepentingan individu dan kelompok. Sementara itu kondisi
masyarakat di daerah khususnya di pulau-pulau terluar hampir tidak
tersentuh oleh informasi aktual yang sedang berkembang, namun
sebaliknya masyarakat umumnya lebih banyak memperoleh
informasi tentang dan dari negara tetangga. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa proses, komunikasi dan budaya politik antara
elite politik dengan masyarakat kurang berjalan sebagaimana
mestinya, sehingga menimbulkan kekurang pedulian masyarakat
tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia. Hal
ini akan sangat berpengaruh terhadap implementasi konsepsi
wawasan nusantara sebagai wawasan kebangsaan dan kecintaan
terhadap NKRI karena merasa dimarginalkan yang akan berdampak
terhadap ketidakpedulian masyarakat pulau-pulau terluar terhadap
wilayah dan pembangunan nasional.

