Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

44

17. Pengaruh Perkembangan Lingkungan Regional
             Lingkungan regional yang berpengaruh signifikan bagi

    Indonesia adalah ASEAN dan Asia pasifik (APEC). Aspek hukum
    nasional sebagai implikasi lingkungan strategis ASEAN tidak terlalu
    dominan. Dalam hal kerjasama ekonomi, pengaruhnya tidak berbeda
    jauh dengan kerjasama ekonomi di tingkat global. Hal yang menonjol
    dalam konteks hukum adalah hubungan perbatasan dan peran tenaga
    kerja Indonesia (TKI). TKI yang bekerja di Singapura maupun
    Malaysia selama ini menimbulkan hubungan naik dan turun dengan
    dua negara tersebut. Indonesia terus berupaya memperkuat aspek
    legal status dan standar kompetensi TKI agar dapat memberikan
    kesejahteraan dan perlindungan TKI. Pada wilayah perbatasan, masih
    banyak hal yang perlu diselesaikan mengenai status perbatasan
    dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina.

               Dalam konteks regional Asia Pasifik, hubungan kerjasama
     ekonomi lebih menonjol. Secara tradisionil, Jepang memiliki peran
     besar dalam hubungan perdagangan sejak awal orde baru.
     Hubungan tersebut telah terbungkus dalam politik ekonomi nasional
     melalui dominasi Jepang dalam hutang luar negeri secara bilateral
     maupun multilateral (misalnya melalui Bank Pembangunan Asia).
     Jepang juga mendominasi industri nasional dalam otomotif dan
     elektronik. Sebaliknya Indonesia mensuplai gas, kayu dan produk-
     produk pertanian dan kelautan ke Jepang. Konteks regional Asia
     Pasifik yang terkini adalah pembangunan dan pertumbuhan Cina.
     Cina telah menjadi raksasa baru yang telah mengganti peran Jepang
     di kawasan regional24. Dengan kesepakatan perdagangan CAFTA
     (China Asean Free Trade Area), Indonesia perlu mempersiapkan diri
     untuk memperkuat sistem produksi dan perdagangan (business

                     24 PDB Cina pada tahun 2007 sebesar 3205.5 miliar dolar (PDB terbesar
        sesudah Amerika Serikat), dengan pertumbuhan rata-rata (dalam periode 1990
        hingga 2007) sebesar 8.9 persen per tahun (World Development Report 2009).
   11   12   13   14   15   16   17   18