Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
55
berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar
kejayaannya.
Arus globalisasi yang begitu deras merambat ke segala
pelosok daerah menimbulkan berbagai pergesekan kepribadian
antar bangsa. Resistensi yang muncul kemudian adalah berupa
kecenderungan menguatnya lokalisme dan rasa kemajemukan
bangsa (nation) yang dapat lepas dan tujuan pembangunan nasional
versus arus globalisme yang menghilangkan sekat-sekat negara
(state). Kedua arah tersebut (lokalisme versus globalisme) telah
mengikis nasionalisme dan mengancam Integrasi Nasional.
Kemajemukan bangsa perlu dikawal, agar tidak lepas dari
arah pembangunan ekonomi nasional dalam bingkai NKRI. Untuk
itu, diperlukan usaha untuk menata kembali berbagai pranata sosial
ekonomi kemasyarakatan dan kenegaraan. Dengan demikian,
pembenahan struktur dan pranata sosial ekonomi merupakan
keharusan untuk merespons tantangan masa depan, sekaligus
untuk mengejar ketertinggalan dalam banyak bidang kehidupan
nasional, terutama pembangunan ekonomi.
Aktualisasi Wasantara memiliki peran penting dalam rangka
persatuan dan kesatuan bangsa. Adanya kecenderungan
melemahnya nasionalisme oleh lokalisme di satu sisi dan arus
globalisme di sisi yang lain, serta dari berbagai potensi ancaman
lainnya yang dapat berkembang dan mempengaruhi situasi dan
kondisi integrasi nasional yang selanjutnya merupakan ancaman
terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian, betapa
pentingnya kesadaran, rasa kepedulian, serta kesetiakawanan sosial
semua elemen masyarakat dalam menciptakan situasi yang kondusif
bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui
pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan, baik yang
bersifat emosional maupun rasional, maka ikatan ideoiogis yang
bersifat abstrak maupun yang bersifat pragmatis dapat menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.

