Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

BAB I
                                                 PENDAHULUAN

  1. Umum
            Secara geopolitik dan geoekonomi, Asia Pasifik merupakan kawasan yang

  strategis bagi Indonesia. Sejak dahulu Indonesia berkepentingan agar kawasan ini
  tumbuh dinamis secara ekonomis serta mendapat dukungan dari stabilitas politik
  dan keamanan yang kondusif bagi pencapaian kepentingan nasional1. Dewasa ini,
  entitas kawasan Asia Pasifik menjadi semakin penting terkait dengan perkembangan
  negara-negara di kawasan ini, khususnya kemunculan India dan China sebagai
  kekuatan baru ekonomi dunia. Bagi Indonesia pertumbuhan kedua negara ini
 dipandang positif untuk mengimbangi dominasi Amerika Serikat di kawasan Asia
 Pasifik.

           Salah satu isu penting yang secara dinamis bertumbuh bersama dengan
 kemajuan kawasan Asia-Pasifik adalah isu keamanan LCS. Kondisi riil saat ini
 menujukkan bahwa Kawasan Laut Cina Selatan (LCS) menjadi semakin penting,
 baik dari sisi letak geografis, ekonomi, politik, dan pertahanan keamanan. Secara
 geografis LCS sangat strategis bagi jalur perdagangan atau Sea Lane of Trade
 (SLOT) dan Jalur komunikasi internasional atau Sea Lane of Communication
 (SLOC) yang menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik2. Secara
 ekonomis, LCS mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, terutama minyak
 bumi, gas alam dan perikanan. Secara politis, LCS menjadi penting dalam konteks
 politik domestik, yakni kepentingan kedaulatan (perbatasan masing-masing negara),
dan stabilitas politik regional negara-negara Association o f Southeast Asian
 N ations (ASEAN), yang di satu sisi berpotensi memunculkan konflik, tetapi
sekaligus juga membuka peluang Kerja sama. Namun harus disadan bahwa dari
segi politik, perairan LCS juga menjadi penting bagi negara-negara besar lainnya,
terutama Amerika Senkat. Rusia. China. India dan Jepang Dan tentu kondisi ini
memberikan tantangan tersendiri bagai negara-negara ASEAN. Tantangan tersebut
dapat berupa ancaman tradisional dan non tradisional, yakni Transnasional
Organized Crimes (TOC), radikalisme dan terrorisme yang disponsori oleh aktor

1 Kemlu, “Posisi Indonesia terhadap kawasan Asia Pasifik", juni 2011
http://www.deplu.go.id/Pages/IFP.aspx?P=B !ateral&l=id
2 Makalah Panglima TNI, ACDFIM, Jakarta 21 Apnl 2011
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21