Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
60
hanya untuk memberikan peringatan akan adanya serangan
terhadap wilayah udara, darat dan infrastruktur, tetapi juga
menyediakan intelijen yang diperlukan untuk perencanaan
dan pelaksanaan operasi militer dalam berbagai bentuknya.
Pada masa lalu sebagian besar intelijen hanya mencakup
penyediaan informasi taktik perang dari tentara musuh, tugas
ini telah bertumbuh menjadi tugas yang lebih rumit. Karena
hakekat perang yang berkembang pesat, tujuan utama dari
intelijen telah difokuskan pada upaya untuk memastikan
transparansi wilayah peperangan dan sasaran untuk
dukungan senjata cadangan dengan tingkat akurasi yang
tinggi dengan maksud untuk memenangi perang lebih cepat.
Keperluan ini cenderung memperkuat proses intelijen yang
mengalihkan sumber daya dan perhatian kepada dukungan
bagi para pejuang di medan tempur dengan tidak
mengabaikan masalah-masalah kritis dan berjangka panjang.
Ini memunculkan pertanyaan tentang pentingnya
keseimbangan antara strategi intelijen yang ditujukan untuk
mencegah ancaman-ancaman seperti terorisme, dan intelijen
tempur yang mendukung militer secara langsung.
Periindungan dan dukungan bagi tentara di dalam
pertempuran atau berpeiuang untuk ikut dalam pertempuran
memang menjadi prioritas utama dan di masa depan akan
menjadi lebih penting untuk memiliki intelijen yang
membantu untuk pencapaian tujuan peperangan, dan juga
untuk menghindari adanya keharusan untuk menggunakan
angkatan bersenjata. Sehingga bisa dikatakan, kemenangan
tanpa pertempuran43. Tuntutan yang lebih berat lagi datang
dari peperangan generasi keempat, yang tampil dalam bentuk
musuh-musuh yang sangat terkotak-kotak, menggunakan
43 Sun T z u Seni Berperang.