Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

44

 kekawasan lain. Upaya global mengatasi gangguan keamanan maritim di
 kawasan sekitar perairan Teluk Aden telah memaksa kelompok pembajak dan
 perompak mengalihkan wilayah opersinya ke arah timur Samudera Hindia. Aksi-
 aksi perompakan tersebut diperkirakan akan terus menjadi ancaman keamanan
 di masa mendatang, karena kemampuan pemerintah Somalia untuk mengontrol
wilayah tersebut sangat lemah. Keadaan ini telah dimanfaatkan oleh kelompok
teroris lokal yang berafiliasi dengan Al Qaeda untuk mengembangkan aksinya
dan dan terus menimbulkan gangguan keamanan. Kasus sabotase, penculikan,
pembunuhan terhadap warga asing, serta percobaan peledakan bom bunuh diri
dan bom mobil seperti yang terjadi akhir-akhir ini di Aljazair, Mauritania, Mali,
Niger dan Maroko, merupakan indikasi menguatnya kekuatan dan penyebaran
aktivitas terorisme di kawasan.

d. Kawasan Asia dan Australia.

         1) Sub-Kawasan Asia Tenggara. Permasalahan batas wilayah yang
        masih belum dapat diselesaikan di kawasan ini dan masih berpotensi
        menjadi penyebab terjadinya konflik, secara internal masih memfokuskan
        perhatiannya pada masalah dalam negeri untuk menghadapi ancaman
        terorisme, separatisme, penyelundupan dan konflik komunal. Merebaknya
        isu perbatasan di kawasan Laut Cina Selatan atas kepulauan Spratly dan
        Paracel yang diklaim oleh Cina, Taiwan dan empat negara ASEAN, yaitu
        Vietnam, Malaysia, Filipina, serta Brunei masih belum dapat dituntaskan.
        Namun, kerjasama bilateral dan multilateral dalam kerangka ASEAN+Cina
        untuk mengatasi permasalahan tersebut cenderung semakin menguat.
        Karena merupakan jalur laut yang sangat vital, keamanan Selat Malaka
       menjadi sangat penting dan tidak pernah surut dari perhatian negara-
       negara besar terutama AS, Jepang, Cina, dan Korea Selatan, untuk ikut
       campur tangan dan ingin melibatkan kekuatan militernya dengan dalih
       pengamanan jalur navigasi internasional. Indonesia dan Malaysia tetap
       menolak kehadiran militer asing di Selat Malaka dan berusaha menjamin
       keamanan jalur pelayaran tersebut dengan meningkatkan kerjasama
       dalam bentuk patroli laut terkordinasi yang melibatkan Indonesia,
       Malaysia, Singapura, dan Thailand. Permasalahan perbatasan dan
       keberadaan jalur internasional dikawasan yang sangat strategis apabila
   11   12   13   14   15   16   17