Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
39
non-negara. Ancaman dunia maya (cyber threat) dapat bermotif kepentingan
individu, kelompok maupun negara, yang sulit diantisipasi karena sifatnya yang
non-convensional, tidak mengenal front dan sasarannya sangat luas.
Salah satu pendorong globalisasi adalah perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) membawa dampak positif maupun negatif serta
menguatnya kerja sama antar negara dalam mengatasi berbagai tantangan dan
ancaman, namun demikian kondisi ini berpotensi memacu persaingan antar
negara, baik dalam dimensi ekonomi, politik maupun pertahanan serta
keuntungan yang memungkinkan interaksi antar manusia menjadi semakin
mudah dan cepat tanpa dibatasi oleh adanya jarak dan letak geografi sehingga
dunia terasa semakin sempit, adapun dampak negatifnya menyebabkan
lebarnya jurang pemisah antara negara maju dan negara berkembang karena
adanya perbedaan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi yang sangat tidak
seimbang dan ketergantungan kehidupan manusia pada dunia maya semakin
tinggi dan sekaligus menjadikan dunia maya sebagai sumber ancaman baru
(cyber threat). Ancaman asimetris yang memiliki sifat antara lain non-
konvensional, tidak mengenal front, sangat luas dan menggunakan kekuatan soft
power lebih dikedepankan.
b. Persaingan Antara Amerika Serikat Dan Cina. Hegemoni Amerika
Serikat mendapat tantangan serius dari perkembangan Cina yang memiliki
perkembangan ekonomi yang sangat tinggi, cepat dan secara konsisten terus
meningkatkan kemampuan teknologi serta pembangunan kekuatan militer. AS
berusaha mengisolasi Cina melalui hubungan dekat dengan sahabat lamanya
seperti, Jepang dan Uni Eropa, kemudian terus berupaya mendekati India, dan
meningkatkan kemitraan dengan Rusia. Namun usaha AS tersebut tidak
sepenuhnya berhasil dan ternyata Cina berhasil meningkatkan pengaruhnya di
kawasan Afrika dan Amerika Latin. Dinamika persaingan kedua negara tersebut
berpotensi menjadi penyebab terjadinya konflik yang sangat berpengaruh
terhadap keamanan internasional.

