Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17

- 43-

       ditandai oleh perkembangan dan kecenderungan menyatunya negara-
       negara di kawasan ini dalam kerjasama ekonomi regional. Dalam KTT
       ASEAN di CEBU pada Januari 2007 telah disepakati “Declaration on the
       Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015'
       yang intinya menyepakati untuk mempercepat penyatuan ekonomi
       negara-negara ASEAN dalam ASEAN Community pada tahun 2015.
       Kerjasama ini akan sangat mempengaruhi perkembangan IPTEK
       Indonesia di masa mendatang yang didasari pada ASEAN Free Trade
       Agreement (AFTA). Selain kerjasama regional diantara negara ASEAN,
       adapula kerjasama ekonomi ASIA TIMUR atau lebih dikenal dengan
       AFTA plus Three (China, Jepang dan Korea Selatan), serta kerjasama
       antar negara APEC atau dikenal dengan Trans Pacific Partnership
       (TPP)25 yang juga akan berpengaruh pada peta kekuatan IPTEK di
       kawasan regional.

              ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) adalah sebuah perjanjian
       blok perdagangan diantara negara-negara anggota ASEAN untuk
       mendukung industri di sepuluh negara ASEAN yang terdiri dari Brunei,
       Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapore,
       Thailand dan Vietnam. Perjanjian AFTA ditandatangani pada tanggal 28
       Januari 1992 di Singapore. Pada saat perjanjian AFTA ditandatangani
       jumlah anggota ASEAN hanya 6 negara yakni Brunei, Indonesia,
       Malaysia, Filipina, Singapore dan Thailand. Vietnam bergabung pada
       tahun 1995, Laos dan Myanmar bergabung tahun 1997 dan Kamboja
       tahun 1999. Saat ini ASEAN terdiri dari 10 negara yang terletak di Asia
       Tenggara. Keempat anggota yang bergabung belakangan diwajibkan
       menandatangani perjanjian AFTA namun diberi kelonggaran waktu yang
       lebih lama dalam kewajiban mengurangi tarif perdagangan. Tujuan
       utama AFTA adalah:

25 Mayjen TNI Endang Hairudin ST, MM, Perkembangan Geopolitik dan Pengaruhnya Terhadap
Kawasan Asia-Pasifik, bahan ajar PPRA XLIX, Lemhannas RI, 2013
   12   13   14   15   16   17   18