Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
- 41-
seperti Perancis, Inggris, Jerman dan Jepang. Kemenangan negara-
negara kapitalis dalam mendominasi perekonomian dunia tidak lepas
dari kemampuan penguasaan mereka atas IPTEK. Saat ini kemajuan
IPTEK negara-negara itu mendapat tantangan yang sangat serius dari
negara-negara yang baru berkembang seperti China, Korea Selatan dan
India.
Berakhirnya perang dingin ini juga telah mengubah percaturan
politik dunia dari kepentingan negara-negara besar berlatar belakang
penguasaan politik dan militer menjadi yang lebih bersifat kepentingan
ekonomi. Dominasi negara besar kini lebih ditentukan oleh motif
penguasaan sumber-sumber perekonomian yang dilatarbelakangi oleh
kepentingan aktor non negara yakni perusahaan-perusahaan besar yang
disebut Perusahaan Multi Nasional atau ’Multi National Corporationf
(MNC). Dalam pandangan Perusahaan Multi Nasional batas-batas
negara seolah-olah telah hilang dan hambatan perdagangan antar
negara hanya ditentukan oleh standar kualitas sebuah produk atau yang
lebih dikenal dengan ‘Non Tarrif Barrier* dan seringkali standar ini
didiktekan juga oleh mereka sendiri. Dalam pandangan MNC maka
negara berkembang hanya diperlukan sebagai tempat untuk
memproduksi berbagai barang hasil rekayasa di negara-negara maju
dan juga tempat untuk memasarkan produk-produk mereka. Alih
teknologi yang diberikan mereka kepada negara-negara berkembang
sangatlah terbatas pada kepentingan agar SDM di negara berkembang
mampu memproduksi barang-barang yang disain dan rekayasanya tetap
dilakukan di negara mereka sendiri. Cara mereka agar negara
berkembang tidak mampu menguasai teknologi mereka adalah dengan
memisahkan pabrikasi beberapa komponen penting untuk sebuah
produk ke berbagai negara. Sehingga sebuah produk akhir seringkali
menggunakan komponen yang diproduksi oleh berbagai negara.
Contohnya adalah produk telekomunikasi dan otomotif yang

