Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
b. Energi Arus Laut
Energi ariis laut adalah energi yang dikonversi dari arus laut, yaitu
pergerakan horisontal dari air laut, yang mengalami percepatan
akibat interaksi gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan
matahari3. Pergerakan seperti itu banyak terjadi di selat-selat yang
menghubungkan pulau-pulau, yang tersebar di seluruh bagian
wilayah Indonesia. Perlu dicatat pula bahwa wilayah negara ini
merupakan juga merupakan tempat pertemuan antara dua arus
berkekuatan tinggi yang berasal dari Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Potensi penggunaan energi pun bisa diterapkan di banyak
negara terutama yang memiliki kawasan pantai (Hardianto dan
Almaadin, 2010). Arus pasang-surut terkuat yang tercatat di
Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole
di Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara, mencapai kecepatan 5,0
m/detik, namun durasinya hanya mencapai 2-3 jam per hari (Lubis
dan Yuningsih, 2010).
c. Energi Pasang Surut
Energi pasang surut dikonversi dari pergerakan air laut akibat
perbedaart tinggi permukaaan air laut (pasang dan surut) (Wave
Energy Center, 2007; Federal Energy Management Program,
2009). Dalam proses konversi tersebut, pergerakan air pasang
surut (Surinati, 2007) tersebut diarahkan untuk memutar turbin
dengan fasilitas waduk yang sengaja dibangun dengan maksud
untuk menampung air pasang dan melepas ketika surut. Pengisian
waduk dilakukan dengan jalan mengalirkan air laut melalui turbin air
sehingga posisinya sama dengan permukaan air lautnya. Pada
waktu laut surut, terjadi hal sebaliknya dimana air laut dari waduk
dialirkan melalui turbin.
33(Wave Energy Center, 2007; Federal Energy Management Program, 2009)
5

