Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
margin keuntungan yang memadai dari komersialisasi usaha di bidang
energi laut.
Kondisi-kondisi lain yang diharapkan, yaitu optimalnya peran
pemerintah, perluasan jangkauan dan cakupan program dan
penguatan koordinasi pemangku kepentingan secara bersama-sama
akan saling melengkapi satu dengan lainnya. Dengan perbaikan
kondisi pada aspek-aspek ini, proses, output maupun outcome dari
berbagai upaya pengembangan energi laut dapat dipercepat
pelaksanaan/pencapaiannya dan dimaksimalkan besarannya. Kondisi-
kondisi tersebut dapat diharapkan untuk membuat teknologi spesifik
lokasi tersedia lebih cepat, lebih bervariasi, lebih banyak, lebih murah.
Implikasi yang terjadi pada komunitas litbang dan masyarakat
dunia usaha akan merupakan awal yang sangat baik untuk terjadinya
efek bola salju positif dalam konteks pembangunan ekonomi. Bab 3
telah mengungkapkan sejumlah contoh kasus yang
mendemonstrasikan bagaimana bola salju tersebut dapat
terbentuk.Berkembangnya kelistrikan di wilayah potensial yang
tersebar di pesisir dan pulau-pulau kecil. Apabila kelistrikan di wilayah-
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tersebut dapat direalisasikan
seperti yang diskenariokan oleh Asosiasi Energi Laut Indonesia,
kemungkinan besar perkembangan energi laut dan andilnya terhadap
pembangunan ekonomi nasional dapat melampaui skenario mengikuti
target yang dipatok dalam naskah Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Perkembangan ekonomi di wilayah-wilayah yang rata-rata
terbelakang tersebut dapat diharapkan akan memperbaiki kondisi
aspek-aspek astagatra. Sebagaimana dipaparkan pada Bab 3, kinerja
ekonomi yang lebih baik pada sebuah masyarakat akan memotivasi
dan memberikan kesempatan bagi masyarakat tersebut
untukmenghindari cara-cara pemanfaatan alam yang menyebabkan
terganggunya fungsi layanan alam. Selanjutnya, penumbuhan
kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat pada gilirannya berimbas pada
kehidupan sosial.Bab 3 mengilustrasikan keterkaitsn ini dengan
77

