Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
25
demikian pembahasannya dapat dilakukan secara holistik, menyeluruh dan
terpadu.
a. Sem angat Kebangsaan dan Dinamika K onflik
Perbedaan antar golongan dalam sebuah negara yang majemuk
seperti Indonesia merupakan sesuatu yang wajar, tetapi menjadi tidak
wajar apabila perbedaan dijadikan alasan untuk saling bermusuhan
antar golongan, sehingga terjadi konflik, bahkan terus dipelihara dan
dibiarkan terus berkembang menjadi sebuah tindak kekerasan.
Eskalasi konflik sosial di Indonesia terjadi setelah adanya
perubahan rezim dari era orde Baru ke Orde Reformasi. Perubahan ini
ditandai dengan melamahnya Pemerintah Pusat dan berbagai institusi
pemerintahan, seperti kepolisian dan militer. Berbagai konflik terjadi di
berbagai tingkatan, dan dapat diklasifikasikan antara lain, yaitu: konflik
sosial antar ras/suku, konflik sosial antar kelompok beragama, konflik
antar pusat dan daerah, konflik sosial antar kelompok politik. Adapun
dampak sosial yang ditimbulkan oleh konflik kekerasan tersebut, sangat
merUgikan kalangan masyarakat itu sendiri. Seperti, hancurnya
sumber-sumber kehidupan dan mata pencaharian penduduk,
kebebasan berdemokrasi menjadi tertekan , rusaknya nilai-nilai sosial
budaya masyarakat yang mengakibatkan nilai-nilai kearifan lokal pun
semakin memudar, timbulnya rasa takut, bahkan mungkin saja menjadi
paranoid yang berkepanjangan karena menyaksikan secara langsung
pembunuhan dan kekerasan yang dilakukan oleh masing-masing etnik
yang bertikai.
Era reformasi yang diharapkan menjadi gerbang ke arah
terbentuknya negara modern, menghadapi tantangan besar dalam
upaya tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan.
Kedewasaan dan kearifan kita tampaknya belum cukup matang untuk
menyikapi berbagai konflik dan benturan kepentingan. Demikian halnya

