Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2
21
untuk menciptakan suasana panik, tidak menentu, serta menciptakan
ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dan memaksa
masyarakat atau kelompok tertentu untuk mentaati kehendak pelaku teror.22
Kegiatan terorisme biasanya tidak ditujukan langsung kepada lawan, akan
tetapi perbuatan teror justru dilakukan sesuai dengan kepentingannya. Yang lebih
utama, maksud yang ingin disampaikan oleh pelaku teror adalah agar perbuatan
teror tersebut mendapat perhatian yang khusus atau dapat dikatakan lebih
sebagai perang psikologi dan mengharapkan banyak diliput oleh media-masa
sebagai sarana propaganda mereka.23 Pada era globalisasi ini kegiatan terorisme
sudah menjadi musuh dunia, dan ancamannya dapat digolongkan ke dalam
ancaman assimetris (assymetric threats).
27 http://id Wikipedia org/wiki/Terorisme diunduh jam tgl 13 Mei 2011jam 16.50
73 Kasus bom buku di kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan kayu Jakarta Timur, pada
Maret 2011 yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla dan membuat tangan salah seorang polisi
teputus secara jelas menunjukkan upaya menimbulkan kepanikan di masyarakat dan
ketidakpercayaan kepada pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, bom buku yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla
tersebut masuk kategori low explosive (berdaya ledak rendah). Namun karena diliput oleh media
cetak, elektronik dan online, efek ketakutan secara psikologis yang ditimbulkan oleh bom low
explosive tersebut jauh lebih dahsyat dari kerusakan yang ditimbulkannya. Bahkan, polisi
mensinyalir ada pihak-pihak tertentu yang secara 'eksktusif berupaya menyebarkan rasa takut
dengan menyebarkan rekaman proses meletusnya bom tersebut

