Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
58
nilai Pancasila yang riil dan tetap dalam koridor pencapaian cita-cita
nasional dan tujuan nasional.
Para pemimpin semakin termotivasi dan tidak alergi lagi didalam
mewujudkan kondisi tersebut. Ucapan, sikap dan tindakan para
pemimpin yang dilandasi keyakinan atas kebenaran nilai-nilai Pancasila,
diharapkan meningkatkan kepekaan mereka terhadap berbagai bentuk
ancaman. Misalnya berbagai permasalahan yang berkembang didalam
kehidupan nasional tetapi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,
disamping maraknya fundamenalisme agama dan radikalisme yang
dimaknai dalam bentuk kekerasan dan aksi-aksi terorisme.
b. Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila.
Penjabaran nilai-nilai diharapkan dapat dilaksanakan secara utuh
menyeluruh. Misalnya didalam menjabarkan sila pertama, Ketuhanan
Yang Maha Esa, maka tepat apa yang dikatakan lr. Soekamo dalam
pidato 1 Juni 1945 “marilah kita amalkan, jalankan agama dengan cara
yang berkeadaban, ialah hormat menghormati satu sama lain. Segenap
agama yang ada di Indonesia sekarang ini akan mendapat tempat yang
sebaik-baiknya." Namun kiranya lebih tepat untuk merealisasikan
Pancasila itu dari bawah ke atas, dimulai dari sila kelima, keempat.dan
seterusnya. Karena persoalan yang berkaitan dengan sila terakhir itu
tidak bisa ditunda lagi.Yang paling mendesak bagi bangsa Indonesia
dewasa ini adalah menjabarkan dan menerapkan sila kelima “Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Untuk itu diharapkan paradigma
pembangunan yang kita jalankan sekarang ini dapat diarahkan untuk
mencapai kesejahteraan sekaligus keadilan sosial bagi masyarakat
Indonesia. Kesejahteraan dan rasa keadilan itu akan meningkatkan
efektifitas penanggulangan terorisme. Selanjutnya nilai-nilai Pancasila
yang mendasar itu diharapkan dapat dijabarkan lebih lanjut kedalam
nilai-nilai instrum ental dan nilai-nilai praksis, sehingga penyelenggaraan
seluruh aspek kehidupan nasional senantiasa dijiwai dan berpedoman
pada nilai-nilai Pancasila.

