Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

Keempat, terkait pendidikan penduduk. Semakin tinggi pendidikan
       penduduk, semakin besar konsumsi energinya. Berdasarkan data Susenas
       2008, anggota rumah tangga dengan rata-rata pendidikan sekolah menengah
       atas (SMA) ke atas mengonsumsi listrik hampir tiga kali lipat serta mengonsumsi
       BBM sekitar dua kali lipat dibanding rumah tangga dengan rata-rata pendidikan
       sekolah dasar. Setidaknya ini mengindikasikan bahwa di masa mendatang,
       dengan rata-rata pendidikan penduduk Indonesia yang terus meningkat,
       kebutuhan energi rumah tangga akan terus meningkat.

               Kelima, faktor semakin tingginya mobilitas penduduk antar daerah. Hasil
       Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa sekitar 5,4 juta penduduk (2,5
      persen penduduk Indonesia) selama lima tahun terakhir melakukan migrasi antar
       provinsi. Belum lagi adanya revolusi mobilitas yang menyebabkan pergerakan
      penduduk antar daerah semakin cepat. Adanya low cost carrier ditambah
      pesatnya perkembangan teknologi komunikasi menyebabkan keputusan
      bermigrasi menjadi semakin mudah. Tidak mengherankan mobilitas penduduk
      semakin tinggi dan berdampak pada tingginya kebutuhan energi untuk
      transportasi.

               Keenam, terkait dengan pendapatan penduduk. Dengan pendapatan
      perkapita penduduk Indonesia yang terus meningkat (saat ini sekitar 3600 dolar
      AS), diperkirakan kebutuhan energi penduduk juga akan meningkat. Dengan
      target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dan pertumbuhan penduduk di
      bawah 1,5 persen, maka dapat diperkirakan tidak sampai 15 tahun lagi,
      pendapatan perkapita penduduk Indonesia akan mencapai dua kali lipat
      pendapatan perkapita saat ini. Data Susenas 2008 juga mengkonfirmasi bahwa
      semakin tinggi pengeluaran (proksi untuk pendapatan) rumah tangga,
      kecenderungannya semakin tinggi pula pengeluaran untuk energi. Sebagai
      gambaran, rumah tangga dengan pengeluaran perkapita sekitar 2 - 4 juta rupiah
      perbulan mengonsumsi listrik 6 kali lipat lebih besar dibanding rumah tangga
      dengan pengeluaran per kapita 250 ribu rupiah per bulan. Bahkan, untuk
      konsumsi BBM hampir 10 kali lipat lebih besar untuk perbandingan rumah
      tangga yang sama.11

DR. Sonny Harry B. Harmadi, Kepala T.einhaga Detnografi FEIJT dan KetuaUmutn Koalisi Kependudukan, April 2012

                                                             17
   1   2   3   4   5   6   7   8