Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 19
mirip ke Asia, dan “Timur” yang mencakup Papua, Maluku yang cenderung
mirip ke Australia, serta Sulawesi yang merupakan campurannya. Penelitian
terakhir oleh Van-Welzen, Parnell, dan Slik (2011)5 cenderung mendukung
dan memperkuat pengelompokannya ke dalam tiga campuran garis
tersebut. Keunikan ini juga menyebabkan Indonesia memiliki keragaman
luar biasa dalam sistem kehidupan sosial kemasyarakatan maupun dalam
berbahasa.
Sumber kekayaan alam yang melimpah ini bila diberdayakan secara
maksimal akan menjadi sumber kesejahteraan rakyat sebagaimana yang
dicita-citakan bangsa kita. Keunikan alam yang berpengaruh pada kondisi
trigatra aspek alamiah Indonesia (geografi, demografi, dan Sumber
Kekayaan Alam (SKA)), baik secara langsung maupun tidak langsung juga
telah menyebabkan persebaran penduduk Indonesia menjadi tidak merata
dan tersekat-sekat. "Ada gula ada semut”, maka sebagian besar sarana
infratruktur transportasi, finansial, dan lain sebagainya tersedot ke daerah
yang berpenduduk padat. Akibatnya secara natural dan historis telah terjadi
kecenderungan pembangunan mengarah kepada daerah yang memiliki
tingkat penduduk tinggi karena ke sanalah berbagai bias pembangunan
terjadi. Pemahaman yang ada adalah ship follows the trade, padahal model
pertumbuhan pembangunan membutuhkan juga eksplorasi dan ekploitasi
daerah yang berpenduduk sedikit melalui pola pikir trade follows the ship.
Dalam pola pemikiran ini, pembukaan jalur transportasi dan logistik ke
daerah-daerah frontier akan membawa pertumbuhan dan pembangunan di
daerah tersebut.
Berbagai permasalahan mendasar dalam pembangunan terkait
pemanfaatan sumber kekayaan alam di Indonesia yang dapat digarisbawahi
5Van-Welzen, P. C., Parnell, J. A. N., Slik, J. W. F. "Wallace's Line and plant
distributions: Two or three phytogeographical areas and where to group Java?".
Biological Journal of the Linnean Society, 103 (3), 2011. p 531

