Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

77

          dan sosialisasi kepada aparatur pemerintahan pada level
          pimpinan, sehingga akan meningkat sifat keteladanan aparatur
          pemerintahan dan dapat memberikan panutan bagi seluruh
          aparatur pemerintahan yang berada di jajaran bawahan serta
          masyarakat yang dipimpinnya dan dapat memberikan kontribusi
          bagi harmonisasi hubungan pemerintah dan pemerintahan
          daerah.

                   Keteladanan oleh para pemimpin akan sangat menentukan
          dalam mewujudkan aparatur pemerintahan yang mampu untuk
          mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
          Sebagai bagian dari abdi negara dan subyek kegiatan umum
          pemerintahan dan pembangunan, aparatur pemerintahan harus
          berperan menjadi agen pembaharu dalam rangka meningkatkan
          efisiensi kerja, penghematan dan penegakan disiplin kerja
          masyarakat dan bangsa, melalui inisiatif, ketokohan, panutan dan
          keteladanan. Dengan adanya sifat keteladanan tersebut akan dapat
          meningkatkan efisiensi kerja dan menegakkan disiplin kerja aparatur
          pemerintahan.

                   Efisiensi kerja dan disiplin kerja dari aparatur pemerintahan
          diarahkan kepada terbentuknya sikap, tingkah laku, kebiasaan, dan
          budaya, sehingga terkristalisasi menjadi nilai-nilai luhur yang
          menjiwa dan mendukung terwujudnya efisiensi, penghematan dan
          disiplin kerja serta menghindari terjadinya penyimpangan dan
          Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam penyelenggaraan sistem
         pemerintahan. Dengan terhindarkan penyelenggaraan pemerintahan
         dari penyimpangan, maka akan dapat mewujudkan sistem
         pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel yaitu tata kelola
         pemerintahan yang mengedepankan kebersamaan, keterbukaan,
         tanggung jawab dan konsistensi atas dasar hukum serta nilai
         kepatutan sosial yang berkembang dinamis di masyarakat.

         Kelima strategi di atas dapat dipetakan berdasarkan subjek, objek
dan metode sebagai berikut:
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14