Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

44

         misalnya URL yang berupa fa in atau fig tidak dapat diakses dan Cina, karena
         kata Falun Gong dilarang.
         k. IP address juga digunakan sebagai sarana untuk memblokir situs yang
         tidak diinginkan.
         l. Pemerintah Cina memblokir situs media-media Barat dan situs organisasi
        hak asasi manusia juga semua situs yang dianggap membahayakan secara
        politik dan sosial.
        Dari contoh langkah-langkah pemerintah Cina tersebut kita dapat melihat bahwa
 penggunaan Internet dapat dikendalikan baik secara teknologi maupun politik. Cina
 menggunakan kedua pendekatan tersebut secara terintegrasi. Selain untuk
menghalangi dan membatasi arus informasi, teknologi juga dapat digunakan untuk
menghindari sensor. Banyak software dan teknik hacking yang memungkinkan orang
dapat mengakses Internet dan memasuki komputer pihak lain tanpa meninggalkan
jejak yang jelas.
        Selain Cina, negara-negara lain pun melakukan pengawasan danpembatasan
terhadap arus informasi melalui Internet. Iran, dan negara-negara Timur Tengah
misalnya melakukan filter terhadap konten yang bertentangan dengan pandangan
politik dan agama/ kepercayaan. Dalam kasus tertentu, negara bahkan dapat
memutuskan secara total koneksi Internet untuk menghentikan arus informasi dari
dan ke luar negeri. Ini dilakukan Myanmar ketika pemerintahnya merasa terganggu
oleh arus informasi melalui Internet selama periode kerusuhan masal beberapa waktu
lalu. Cina, Iran, Korea Utara dan Myanmar menerapkan intervensi negara untuk
mengendalikan penggunaan Internet oleh warganya.
       Laporan Norton Cybercrime 20112menyebutkan bahwa lebih dari 74 juta orang
di Amerika Serikat menjadi korban kejahatan dunia maya tahun 2010 dan
menyebabkan kerugian hingga 32 miliar dolar. Sedangkan kejahatan dunia maya
tahun yang sama di seluruh dunia memakan korban 431 juta pengguna dan kerugian
114 miliar dolar AS. Kejahatan dunia maya di Cina menyebabkan kerugian 25 miliar
dolar dan Brasil 15 miliar dolar. Menurut survey Norton, sekitar 85 persen responden
Cina dan 84 persen responden Afrika Selatan mengaku menjadi korban kejahatan

2 Richardo Eko Indrajit, Prof, Manajemen Keamanan Informasi , ID-SIRTII, Creative Commons,
Jakarta, 2011
   1   2   3   4   5   6   7   8   9