Page 2 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 2

dipertanyakan oleh sebagian masyarakat Papua. Penolakan terhadap
          ideologi ini seolah menjadi katalisator bagi penyebaran ide-ide yang
          mengarah pada disintegrasi bangsa.

  e. Gatra Politik

                 Perkembangan politik di tanah air yang terus bergerak dinamis
         berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan negara, termasuk
         kebijakan Pemerintah terhadap daerah tertinggal yang di dalamnya
         mencakup wilayah Papua. Pemerintahan dalam pelaksanaan otonomi
         daerah memberikan kewenangan yang besar kepada kabupaten/kota
         dalam mengelola daerahnya masing-masing termasuk wilayah Papua
         dengan menggunakan Otonomi Khusus. Pemerintah pusat lewat
         Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal menggulirkan program-
         program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tertinggal
        termasuk di wilayah Papua. Tetapi sampai saat ini upaya-upaya
        tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal dalam mempercepat
        pembangunan di wilayah Papua. Kebijakan Pemerintah terhadap
        pembangunan wilayah Papua yang masih belum menunjukkan
        keadilan dan pemerataan memiliki pengaruh terhadap kondisi
        keamanan sehingga menghambat percepatan pembangunan di
        wilayah Papua.

                Pemekaran wilayah-wilayah kabupaten di Papua yang
        dimaksudkan sebagai distribusi kekuasaan dan politik belum disertai
        penyiapan sumber daya manusia yang memadai dan banyak
        menimbulkan masalah. Pemekaran wilayah yang terburu-buru dan
        kurang mempertimbangkan aspek kesiapan dan potensi wilayah hanya
        akan menjadi ajang konflik perebutan jabatan dan kekuasaan politik
       yang berujung terganggunya keseimbangan kehidupan masyarakat
       setempat yang terseret dalam arus konflik politik kekuasaan.

f. Gatra Ekonomi

               Wilayah Papua secara ekonomi memiliki beberapa permasalahan
        di bidang ekonomi sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya
        relatif rendah dan tertinggal dari daerah lainnya di Indonesia, pada
        umumnya akibat adanya keterbatasan antara lain keterbatasan akses

                                                72
   1   2   3   4   5   6   7