Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

ke Lembaga Keuangan, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan
          pasokan energi, keterbatasan penggunaan teknologi. Kenaikan harga
         minyak dunia, pengaruh krisis ekonomi global dan perdagangan bebas
         maupun daya saing sangat mempengaruhi pertumbuhan
         perekonomian di Indonesia maupun di wilayah Provinsi Papua.
         Terbatas dan lambatnya pasokan kebutuhan pokok dari luar daerah
         dikarenakan terbatasnya sarana infrastruktur akan mempengaruhi
         ketersediaan dan tingginya harga yang berpengaruh kepada
         perekonomian masyarakat di wilayah Papua.

                Kondisi Infrastruktur ekonomi yang belum memadai hampir di
        seluruh wilayah Papua dibarengi dengan kebijakan yang tidak
        memihak pada kelompok ekonomi sektor riil, sehingga cenderung
        meningkatkan angka pengangguran pada kelompok usia produktif.
        Penggusuran pasar-pasar tradisional tanpa didukung penyediaan
        pasar-pasar tradisional yang baru telah mendorong aksi penolakan dan
       bentrok fisik. Kondisi ini menimbulkan gangguan keamanan dan
       ketertiban masyarakat.

g. Gatra Sosial Budaya
               Masyarakat di wilayah Papua yang secara ekonomi masih

       tertinggal juga masih lemah dalam bidang sosial budaya. Ketahanan
       sosial budaya memerlukan dukungan pendidikan yang kuat sebagai
       proses pewarisan dan pengembangan budaya yang lebih maju.
       Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan ketidakmampuan
       masyarakat dalam membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
       budayanya sebagai masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju dan
      sejahtera. Demikian pula daya tangkal terhadap penetrasi budaya
      asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional menjadi lemah.
      Pengaruh budaya luar terhadap budaya daerah dapat merusak nilai-
      nilai budaya lokal yang religius, gotong royong, musyawarah untuk
      mufakat, ramah-tamah dan mempunyai tata krama baik. Perselisihan
      antara buruh/karyawan dengan manajemen perusahaan di wilayah
      Papua pada umumnya dipicu oleh tuntutan perbaikan upah serta
      sengketa lahan yang sering kali dilakukan dengan cara unjuk rasa.

                                             73
   1   2   3   4   5   6   7   8