Page 17 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 17
17
2) Respectful. Tingkat kerjasama dan kepercayaan yang
meningkat memunculkan suatu pola komunikasi yang bersifat
kompromi saling menghargai.
3) Synergistic. Dengan kerjasama yang tinggi serta saling
mempercayai akan menghasilkan pola komunikasi yang bersifat
sinergitas (simbiosis mutualisme) yang berarti bahwa
kerjasama yang terjalin akan menghasilkan "Outpuf yang jauh
lebih besar dari jumlah hasil keluaran setiap pihak.
c. Pendekatan-pendekatan Studi Keamanan18.19 Ada dua
mainstream pendekatan (approaches) dalam studi keamanan, yaitu :
1) Pendekatan tradisional (traditional security
approach)™. Pendekatan tradisional lahir pada masa Perang
Dunia II dan berkembang semasa Perang Dingin. Objek utama
kajian pendekatan ini adalah negara (state) yang menganggap
bahwa negara adalah aktor sentral dalam berbagai peristiwa
internasional. Fokus analisisnya seputar penggunaan kekuatan
paksaan oleh negara (the use of force) dengan instrumen
penggunaan paksaan oleh kekuatan militer untuk mencapai
tujuan negara, contohnya adalah inva sB Pendekatan ini
berasumsi penggunaan instrumen angkatan bersenjata sebagai
sarana sekaligus cara efektif dalam merespon ancaman.
2) Pendekatan non-tradisional (non-traditional security
approach)20. Berkembang pasca berakhirnya era perang dingin
dengan munculnya isu-isu ancaman non-tradisional (non-
militer) seperti pemanasan global, pandemik HIV/AIDS,
kerusakan lingkungan, terorisme global dan lainnya.
Pendekatan non-tradisional kemudian berkembang dalam
berbagai perspektif atau dimensi, seperti perspektif politik,
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
18 Collins, A. Contemporary Security Studies. Oxford University Press.Oxford. (2007).
19 Ibid, hal 14-15.
20 Ibid, hal 164-204.

