Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

21

                    3) Mengembangkan berbagai proses dan sistem untuk
                   mempromosikan pemberdayaan, keadilan, perdamaian,
                   pengampunan dan rekonsialisasi5.

           b. Teori kekerasan kolektif adalah kekerasan yang dilakukan
          oleh sekumpulan orang yang dilakukan bersama-sama. Menurut
          Le Bon, kekerasan kolektif berkaitan dengan irasionalitas,
          emosionalitas dan peniruan individu yang lepas dari pembatasan
          sosial suatu organisasi. Individu-individu yang berada dalam
          suatu kelompok/ crew dianggap saling meniru, sehingga saling
          memperkuat dan memperbesar emosionalitas dan irasionalitas
          sesamanya. Teori baru tentang kekerasan kolektif ini
          menunjukkan bahwa pada dasarnya kekerasan kolektif muncul
          dari situasi kongkrit yang sebelumnya didahului oleh sharing
          gagasan, nilai, tujuan dan masalah bersama dalam kurun waktu
          yang lebih lama.

          c. Teori konspirasi, teori ini mencoba menjelaskan sebuah
          peristiwa historis atau peristiwa terkini sebagai akibat komplotan
          rahasia yang dilakoni oleh cabai yang amat berkuasa. Cabai
          sendiri merupakan istilah yang berasal dari kata Yahudi,
          Kabbalah. Artinya kumpulan orang bersatu dalam desain tertentu
          untuk mewujudkan kepentingan atau cita-cita mereka dalam
          sebuah organisasi. Perwujudan cita-cita tersebut biasanya
         dilakukan melalui intrik atau tindakan jahat, kadang-kadang
         sadis. Teori konspirasi mendapat perhatian serius dari para
          ilmuwan sosial sejak Karl Popper meluncurkan konsep ini dalam
          bukunya yang terdiri atas dua jilid The Open Society and Its

5) Lodewijk F.Paulus, TASKAP PPSA XVI 2009 "Implementasi Kewaspadaam Nasional thd Terorisme
guna Mewujudkan Good Governance dalam rangka Pembangunan Nasional" hal 19
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10