Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI

55

mencegah berkembangnya terorisme dalam rangka Ketahanan Nasional
demi melanjutkan pembangunan nasional.

Akumulasi dari faktor ekstemal dan internal tersebut, telah
memunculkan berbagai bentuk eskalasi rusaknya sendi-sendi kehidupan
bangsa dan pada skala yang lebih luas dapat membahayakan Ketahanan
Nasional. Sementara itu Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 sebagai penjabaran Pancasila dan sekaligus
merupakan kontrak sosial di antara sesama warga negara untuk mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara mengalami perubahan yang tidak
sesuai dengan tuntutan dan perubahan zaman. Dengan berakhimya
pemerintahan orde baru yang selalu mengumandangkan Pancasila,
masyarakat terutama elit politiknya terkesan sungkan meskipun hanya
sekedar menyebut Pancasila, apalagi di lingkungan generasi muda, seolah
enggan dan antipati terhadap Pancasila. Hal itu juga menunjukkan bahwa
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara tidak hanya pamornya
telah meredup, melainkan sudah mengalami degradasi kredibilitasnya.
Dalam kaitannya dengan kondisi tersebut, maka implementasi nilai-nilai
Pancasila kepada generasi muda mempunyai makna yang sangat penting
dalam mencegah berkembangnya terorisme dalam rangka Ketahanan
Nasional serta membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan
bangsa Indonesia yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Aspek Geografi.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sekitar 17.504

pulau yang tersebar disepanjang katulistiwa (95° BT - 141° BT)
secara geografis sangat sulit untuk melakukan sosialisasi nilai-nilai
Pancasila di seluruh wilayah Indonesia karena keterbatasan
infrastruktur, sarana dan prasarana seperti transportasi dan
telekomunikasi khususnya di daerah terpencil terutama daerah yang
berbatasan dengan negara-negara yang memiliki jaringan terorisme
internasional seperti; Filipina (kelompok abu sayyaf), Malaysia
(Kelompok Al Jemaah Al Islamiyah), Thailand (Kelompok Al Jemaah Al
Islamiyah) sehingga rawan dijadikan basis, tempat perekrutan dan