Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
26
keamanan dalam mencegah berkembangnya terorisme, disamping untuk
mengatasi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia lainnya.
Menurunnya rasa gotong royong masyarakat dalam memelihara
keamanan harus ditingkatkan kembali, karena sebagai negara agraris,
gotong royong merupakan suatu keharusan yang tidak bisa diabaikan.
Gotong royong, sebagai pranata dalam sistem kemasyarakatan timbul
dalam masyarakat sebagai akibat dari keterbatasan masyarakat ataupun
lingkungan dalam memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu konsep
gotong royong ini sangat tepat untuk ditingkatkan kembali dalam
menghadapi terorisme seperti saat ini.
b. Kondisi implementasi simnas pada TPKB dalam pembangunan
nasional saat ini, belum dapat dijabarkan kedalam tiga macam proses
manajemen yakni; perencanaan, pengendalian dan penilaian. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai b e rik u t:
1) Implementasi simnas pada sistem perencanaan, saat ini belum
digunakan, sehingga perencanaan mempunyai pola urutan tradisional
birokrasi yang panjang dan rumit. Hal ini karena setiap pejabat yang
terlibat dalam perencanaan belum dapat langsung memperoleh informasi
yang dibutuhkan, sebab harus menunggu penyerahan dokumen dari
satu tangan ketangan berikutnya. Sementara itu dokumen sebagai
produk keputusan diproses dengan informasi yang belum relevan, belum
akurat dan belum tepat waktu serta belum diarsipkan secara tepat dan
benar. Dengan demikian proses perencanaan menjadi lambat, kurang
optimal dan kurang tepat dalam menentukan karsa-karsa pembangunan
dalam wujud sasaran-sasaran konkret.
2) Implementasi simnas pada sistem pengendalian, saat ini
belum mengikuti pola pengendalian umpan balik, dimana hasil-hasil
pekerjaan dilapangan dikumpulkan dan ditera dengan tolok ukur yang

