Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

21

          Konsep Simnas merupakan suatu perpaduan dari tatanilai, struktur, guna,
 aplikasi teknologi dan daya nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.
 Simnas berdasarkan kaidah-kaidah teori teknologi informasi dan manajemen universal
yang diselaraskan dengan sistem nilai yang berlaku dalam Sismennas. Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan antara lain faktor manusia, faktor
lingkungan, kendala-kendala di bidang keuangan, keterampilan, waktu dan sebagainya.
Kelembagaan, mekanisme kerja dan faktor manusia membentuk aparatur negara/
petugas dan berperan sebagai subyek dalam proses pengambilan keputusan,
sedangkan tujuan nasional sesuai visi dan misi, dengan lingkungan strategi yang
memiliki peluang dan kendala, sangat berperan sebagai obyek yang diproses.

         Implementasi simnas yang merupakan sistem syaraf yang bertumpu kepada
iptek telekomunikasi dan informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan belum
dapat sepenuhnya digunakan untuk menanggulangi terorisme. Hal ini disebabkan oleh
terbatasnya perangkat Tl pada setiap daerah, kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya Simnas, rendahnya kualitas dan kapasitas aparat dalam melakukan deteksi
dini terhadap perkembangan ancaman terorisme dan menurunnya rasa kegotong
royongan masyarakat dalam memelihara keamanan. Kondisi tersebut mencerminkan
lemahnya ketahanan nasional. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

        a. Kondisi implementasi simnas dalam penyelenggaraan
        pemerintahan saat ini, dilihat dari kondisi kehidupan nasional belum
        terintegrasi, terutama kondisi dinamik ipoleksosbud hankam, sehingga belum
        dapat digunakan untuk mencegah berkembangnya terorisme di Indonesia.
        Karena itu sangat diperlukan simnas dalam mendorong partisipasi dan
        penyerapan aspirasi rakyat dalam penyelenggaraan pembangunan dalam satu
        sistem manajemen nasional (sismennas), terutama dalam TPKB. Aturan per
        undang-undangan yang sangat diperlukan dalam kelancaran dan keberhasilan
        pembangunan, belum mampu membijaksanai seluruh aspek kehidupan, baik
        dalam mengelola modal dasar pembangunan (tri gatra), maupun dalam
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12