Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
dalam koridor akadem ik. Kemampuan inovasi ini tidak serta merta dim iliki
oleh seorang akadem isi dan peneliti, tetapi diperlukan proses pendidikan dan
pelatihan yang berkesinam bungan dan terintegrasi untuk secara
kom prehensif memahami nilai-nilai yang dibutuhkan dalam berinovasi.
d. Kurangnya sumber daya manusia nasional yang memiliki kepakaran
bidang inovasi
Ego sektoral dan kecenderungan untuk membatasi ruang lingkup keahlian
m enyebabkan kurangnya sum ber daya manusia nasional yang memiliki
kepakaran di bidang inovasi. Bidang inovasi memerlukan sum ber daya yang
m em iliki wawasan kebangsaan yang baik, memiliki kemampuan akadem ik
dan kom unikasi yang baik dalam m enjalin kerja sama dengan berbagai pihak
untuk m enciptakan suatu inovasi yang dapat dim anfaatkan secara luas oleh
m asyarakat. Diperlukan suatu sistem pendam pingan bagi calon peneliti dan
calon tenaga pendidik Perguruan Tinggi sehingga mampu menghasilkan
suatu penelitian yang bernilai m anfaat tinggi serta menghasilkan suatu
produk inovasi yang dibutuhkan oleh m asyarakat luas tanpa m eninggalkan
nilai-nilai luhur etika dan nasionalism e bangsa Indonesia.
e. Lemahnya inkubasi teknologi dan inkubasi bisnis nasional yang
menunjang inovasi
Adanya inkubator teknologi dan bisnis menandakan giatnya kegiatan inovasi
di suatu institusi. Begitu pula halnya pada institusi Perguruan Tinggi. Namun,
inkubator yang saat ini tersebar di sedikit Perguruan Tinggi di Indonesia
secara kolektif belum mampu membangun pola kerja sama yang baik antara
Perguruan Tinggi, industri, dan Pem erintah. Pola kerja sama menjadi modal
dasar bagi kem ajuan hasil inkubasi dari setiap inkubator yang ada. Apabila
pola kerja sama belum berjalan secara optim al dan berkesinambungan, hasil
inkubasi dari setiap inkubator yang ada belum tentu dapat diproduksi dan
dim anfaatkan untuk kebutuhan masyarakat luas. Kerja sama antar inkubator
juga diperlukan untuk m endorong sum ber daya yang dim iliki oleh setiap
32