Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
Sehingga dapat dikatakan bahwa dilihat dari aspek pendididkan,
kualitas S D M secara umum belum menunjukkan peningkatan yang berarti,
apalagi kualitas S D M dibidang produksi pangan juga mengalami penurunan,
terutam a berpengaruh terhadap hasil produksi pangan yang belum maksimal,
kenyataan terjadi masih adanya import bahan pangan,terjadi kelangkaan
bahan pangan tertentu dan kenaikan harga pangan, khususnya bahan pangan
komoditas strategis yang menjadi prioritas, seperti tergam bar padaTabel 2.
Tabel 2; Data Import Komoditas Pangan Utama Nasional (2011)
Jenis pangan Th 2011 Total kebutuhan Nilai
(US $)
Beras 2,75 juta Ton 5% 1,5 Juta
Kedelai 3,1 juta Ton 60% 2,5 Milyar
Jagung 18,8 Juta Ton 11% 1,02 Milyar
Gula 18% 1,5 Milyar
Daging Sapi - 30% 331 Juta
Gandum 100% 1,3 Milyar
-
-
Sum ber: Kementerianperdagangan, 2012.
D ata tersebut diatas menunjukkan bahwa Indonesia masih
ketergantungan bahan pangan terhadap Negara lain, seperti kedelai masih
6 0 % import dem ikian pula daging, beras, jagung dan gula. Sedangkan
gandum m enunjukkan kebutuhan pangan yang paling besar yang di import,
hal ini m enunjukkan bahw a a da pergeseran perubahan pola makan kepada
berbahan gandum.
S a a t ini data statistik yang ada per-Septem ber 2011, jumlah penduduk
Indonesia terhitung 31 D esem ber 2 0 1 0 m encapai 2 5 9 .94 0 .8 5 7 jiwa. Jumlah ini
terdiri atas 1 32 .2 4 0 .0 5 5 lakMaki dan 127.70 0 .8 0 2 perempuan. Menurut data
terbaru B PS, di Indonesia setidaknya terdapat rumah tangga petani sejumlah
17.8 30 .8 3 2 . Dari jum lah ini, Jatim menduduki peringkat pertama dengan
jumlah 3.743.861 petani, kemudian diperingkat kedua Jateng sebanyak
26