Page 18 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 18

2

         Sejak swasembada pangan pada tahun 1984 dan 2004, keinginan
untuk swasembada masih belum tercapai lagi. Karena itu Indonesia
terpaksa harus mengimpor bahan pangan, khususnya beras. Sampai
Oktober 2011, tercatat impor beras ke Indonesia sudah mencapai 536.000
ton beras, dari yang di kontrak 1,6 Juta ton yang dilakukan oleh Bulog.

         Secara umum permasalahan dan tantangan ketahanan pangan di
Indonesia antara lain menyangkut beberapa aspek, yaitu: aspek
kertersediaan pangan, distribusi pangan dan konsumsi pangan.
Kementerian Pertanian mencatat setidaknya terdapat sembilan
permasalahan menyangkut pangan nasional, yaitu:2

         1. Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi (periode 2000­
                  2010 = 1,49% per tahun) dengan jumlah penduduk yang
                   besar.

         2. Jumlah penduduk rawan pangan masih relatif tinggi (± 32 juta
                  orang, atau 13% dari total penduduk).

         3. Ketergantungan konsumsi beras dalam pola konsumsi
                   pangan yang masih tinggi (konsumsi beras 139,15 kg/kapita/
                  tahun).

         4. Konversi lahan pertanian masih tinggi dan tidak terkendali.
         5. Kompetisi pemanfaatan dan degradasi sumber daya air

                  semakin meningkat.
         6. Infrastruktur pertanian/perdesaan masih kurang memadai.
         7. Belum memadainya prasarana dan sarana transportasi,

                  sehingga meningkatkan biaya distribusi/pemasaran pangan.
         8. Sebaran produksi pangan yang tidak menentu, baik antar

                  waktu (panen raya dan paceklik) ataupun antar daerah (di
                  Jawa surplus dan di Papua defisit).
         9. Beberapa daerah di Indonesia rawan bencana alam, yang
                  menyulitkan bagi pengembangan ketahanan pangan yang
                  berkelanjutan.

2 Suswono, 2012, Materi Ceramah Pada PPRA 48 LEMHANNAS RI, Jakarta Agustus
2012
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22