Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3
83
Euforia reformasi yang dipengaruhi globalisasi telah
mengakibatkan berbagai penyimpangan dalam implementasi
Pancasila. Demokratisasi yang menjadi tuntutan reformasi telah
disalah artikan dengan kebebasan tanpa batas sehingga terjadi
kegaduhan politik dimana-mana. Sampai saat ini, disadari atau tidak,
realitas kondisi perpolitikan di Indonesia masih belum mampu
mewujudkan budaya politik yang santun. Nilai-nilai Pancasila belum
diimplementasikan secara optimal dalam tata kelola berpolitik di
Indonesia. Aspek-aspek politik yang meliputi elit politik dan
pemimpin nasional serta masyarakat kini sedang berada pada
situasi yang memprihatinkan. Implementasi nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi nasional semakin memudar, sehingga kehidupan
politik pun dinilai semakin mengesampingkan peran Pancasila.
Ketika proses pendidikan politik tidak lagi mengacu kepada nilai-
nilai Pancasila, maka akan sulit bagi bangsa Indonesia untuk
menciptakan budaya politik santun, yang pada akhirnya
mempengaruhi Ketahanan Nasional.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah pandangan
hidup bangsa Indonesia menghadapi banyak persoalan dewasa ini,
karena pengalaman sejarah di era orde baru telah menempatkan
Pancasila ke dalam posisi yang kurang menguntungkan. Proses
sosialisasi Pancasila menjadi terkendala, apalagi keberadaan
lembaga dan program berkelanjutan yang selama ini diselenggarakan
untuk menanamkan Pancasila telah ditiadakan. Dengan
perkembangan lingkungan strategis yang terus bergerak dinamis,
nilai-nilai Pancasila seolah menjadi tereduksi oleh pengaruh nilai-nilai
dan ideologi Asing, sehingga berpengaruh pula terhadap kondisi
pendidikan politik di Indonesia, yang kurang didukung oleh elit politik
dan pemimpin nasional serta masyarakat, diman sekarang sulit untuk
memperoleh keteladanan yang positif dari para elite politik dan
pimpinan nasional.
Dalam kaitannya dengan pendidikan politik, maka nilai-nilai
Pancasila harus dipandang sebagai landasan ideologi. Nilai-nilai