Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

59

kadar airnya kurang dari 15 %, sehingga harga jualnya, akan tinggi.
Tidak kalah pentingnya adalah membantu pemasaran para petani
jagung agar terhindar dari banyaknya tengkulak yang merugikan para
petani jagung, oleh karenanya diperlukan adanya penetapan harga jual
maksimum dan minimum dari pihak Pemerintah.

c. Kondisi pengelolaan dan pemberdayaan pangan kedelai.
         Kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama yang

menyehatkan karena mengandung protein tinggi dan memiliki kadar
kolesterol yang rendah. Kebutuhan akan komoditi kedelai terus
meningkat dari tahun ke tahun baik sebagai bahan pangan utama,
pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri skala besar
(pabrikan) hingga skala kecil (rumah tangga). Dalam rangka
meningkatkan produksi kedelai, maka beberapa langkah yang
diharapkan adalah sebagai berikut: Pemerintah memberikan bantuan
benih unggul 80% dari total luas pertanahan, penggunaan pupuk
sebesar 80% (organik dan non organik), peningkatan intensitas
penyuluhan, pengendalian pertanaman melalui PHT, bantuan alat
perontok untuk pengurangan kehilangan saat pengolahan (0,5%). Tidak
kalah pentingnya adalah penambahan luas tanam dari 700 ribu ha
menjadi 2 juta ha serta penambahan luas lahan melalui kemitraan
dengan BUMN dan swasta. Dengan demikian akan meningkatkan
produktivitas dari 1,3 ton/ha menjadi 2,1 s/d 3,1 ton/ha dan diharapkan
akan mengurangi terhadap impor yang saat ini berkisar 68 persen.

         Selain itu untuk mengatasi harga kedelai di tingkat petani yang
berfluktuatif dan cenderung rendah yang menyebabkan berkurangnya
minat petani menanam kedelai. Pemerintah diharapkan mengeluarkan
regulasi harga patokan petani (HPP) untuk komoditi kedelai di dalam
negeri, hal ini akan membantu para petani jika nanti harga kedelai
impor jauh di bawah HPP kedelai yang ditetapkan Pemerintah. HPP
kedelai akan menjadi patokan yang tepat bagi para pelaku pasar agar
   1   2   3   4   5   6   7   8