Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

33

tercapainya tujuan yang diinginkan, termasuk dalam kegiatan kampanye
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.

b. Karakter atau kepribadian politik masyarakat tidak sesuai dengan
jiwa demokrasi. Masih tingginya pengaruh nilai-nilai primordialisme dan
rendahnya tingkat rasionalitas masyarakat dalam kehidupan politik nasional,
termasuk dalam mengembangkan kehidupan partai politik, serta kekurangtauan
masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam kehidupan berpolitik. Masyarakat
masih mementingkan diri sendiri maupun kelompok/golongan dari pada
kepentingan yang lebih tinggi yaitu kepentingan nasional sebagai partisipasi
politik masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada calon pemimpin yang
berkualitas dan profesional. Disamping itu pelanggaran-pelanggaran aturan
termasuk tindakan yang bersifat destruktif sebagai dampak euphoria kebebasan
masih sering diperlihatkan oleh masyarakat, hal tersebut jelas sangat berbeda
dengan karakter atau kepribadian bangsa Indonesia.

c. Masih rendahnya partisipasi politik masyarakat. Saat ini partisipasi
masyarakat tidak berangkat dari sebuah kesadaran rakyat untuk memanfaatkan
haknya sebagai warga negara dalam kehidupan berpolitik, namun lebih banyak
pada upaya penguasa untuk memobilisasi massa, disamping pola panutan
masyarakat Indonesia yang bersifat paternalistik serta budaya feodal, sehingga
menjadi musuh utama dalam merawat partisipasi publik yang sedang
berkembang. Beberapa hal sebagai penyebab permasalahan yang dapat
diidentifikasi antara lain sebagai berikut:

         1) Kekurangtauan masyarakat tentang hak dan kewajibannya
         sebagai warga negara dalam kehidupan berpolitik (kehidupan
         bermasyarakat, berbangsa dan bernegara) sehingga masyarakat masih
         banyak menuntut haknya dari pada memenuhi kewajibannya, disamping
         masyarakat belum faham berdemokrasi dalam arti mau mendengar dan
         menghormati pendapat orang lain.

         2) Kurang fahamnya masyarakat tentang fungsi partai politik yang
         sesungguhnya, sehingga masyarakat dapat dengan mudah dieksploitir,
   1   2   3   4   5   6   7   8