Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

34

diprovokasi dan diperdaya oleh partai politik untuk melakukan tindakan-
tindakan yang terkadang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.

3) Masyarakat masih terkotak-kotak dalam kelompok-kelompok
primordial maupun golongan, dimana yang seharusnya memiliki
kesadaran berbangsa dan bernegara.

4) Peran partai politik dalam menjalankan fungsinya masih rendah.
Belum tertatanya secara baik peran partai politik khususnya dalam
menjalankan fungsinya sebagai sarana pendidikan politik bagi
anggotanya dan masyarakat luas sebagai akibat lemahnya infra struktur
politik dalam organisasinya.

5) Kualitas kepemimpinan partai politik yang kurang mampu

mengembangkan soliditas partai, demokratisasi dalam tubuh partai serta

kemampuan menangkap aspirasi anggota, dimana sering menjadi

penyebab pertikaian dan konflik internal partai politik yang berbuntut

perpecahan.  Hal inilah yang menyebabkan partai politik hanya

memikirkan kegiatan intern maupun kelangsungan hidup partainya saja

tanpa mempunyai waktu untuk memperhatikan pendidikan politik bagi

anggotanya maupun masyarakat luas.

 6) Belum adanya Peraturan Pemerintah yang mengatur partai politik
untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat
luas dan penerapan peraturan perundang-undangan yang ketat disertai
dengan penerapan sanksi secara konsekuen.

d. Lemahnya Pengkaderan Kepemimpinan Nasional. Kepemimpinan
saat ini harus dapat menjawab tantangan dan permasalahan bangsa dengan
tetap berpijak pada dasar falsafah bangsa yang memiliki visi wawasan luas,
kemampuan intelektual, kearifan dan kebijaksanaan serta moral etika
kebangsaan yang mantap. Tantangan permasalahan bangsa Indonesia secara
   1   2   3   4   5   6   7   8   9