Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

5

pemenuhannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat disubstitusi dengan bahan
lain. Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil adaptasi antara
manusia dan lingkungan. Pangan juga sebagai komponen dasar untuk
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Serta pangan merupakan
pilar utama bagi pembangunan nasional yang berperan dalam menjaga stabilitas
ekonomi, sosial dan politik. Melihat begitu strategisnya posisi pangan
dihadapkan kondisi riil pembangunan sistem pangan. Pernyataan Menteri
Pertanian pada ceramahnya dihadapan peserta PPRA Angkatan LXVIII
Lemhannas RI pada tanggal 22 Juli 2012 di Lemhannas RI, mengatakan bahwa
kontribusi Kementrian Pertanian hanya sanggup kurang lebih 20 % dalam
pembangunan sistem pangan. Artinya kontribusi yang 80 % diharapkan dari
Kementrian dan Lembaga serta komponen bangsa lainnya dalam bentuk
kerjasama lintas sektor yang lebih aktif. Sementara dalam RPJMN pun
pembangunan sistem pangan belum masuk dalam kerjasama lintas bidang.

         Kerjasama yang sudah dilakukan antar sektor atau kementrian dan
lembaga selama ini baru merupakan kerjasama fungsional yang merupakan
respon dan inisiatif dari masing - masing kementrian dan lembaga, misalnya
kerjasama transportasi menjelang, selama dan sesudah hari raya, dilakukan
oleh Menteri Pertanian dengan Angkatan Laut untuk memperlancar
pengangkutan sapi dari NTT agar harga dapat dikendalikan. Pembentukan
Badan Koordinasi seperti Bakorkamla ( Badan Koordinasi Keamanan Laut ),
wadah dan organisasi serta program dalam rangka meningkatkan kerjasama
seperti MP3EI ( Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia 2011-2025 ) Badan Ketahanan Pangan, Dewan Ketahanan Pangan,
BNPP ( Badan Nasional Pengelola Perbatasan), PHBM ( Pengelolaan Hutan
Bersama Masyarakat) dan lain - lain masih dirasakan belum optimal. Kerjasama
secara struktural sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya pun dirasakan belum
optimal sehingga pembangunan sistem pangan masih pesimis dengan situasi
yang demikian dapat tercapai ketahanan pangan dalam rangka menuju
kemandirian pangan dan kedaulatan pangan untuk terwujudnya tujuan nasional.

         Untuk meraih keberhasilan pembangunan nasional, terutama
mengantisipasi krisis pangan maka dibutuhkan kerjasama antar komponen
bangsa baik kerjasama struktural maupun kerjasama fungsional. Keamanan
pembangunan sistem pangan yang berhasil memungkinkan proses
   1   2   3   4   5   6   7   8