Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16
50
berpengaruh kepada program implementasi nilai-nilai Pancasila di
kalangan masyarakat banyak, termasuk para jurnalis.
d. Gatra Ideologi
Secara ideologi, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar
keyakinan dalam menjalani kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat. Walaupun nilai-nilai Pancasila masih tetap eksis hingga
saat ini, namun di era reformasi ini pemahaman dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila cenderung terabaikan. Di tengah situasi krisis ideologi tersebut,
ideologi ala Barat (liberalisme) cenderung menampakkan kekuatannya
sebagai ideologi besar dunia di dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Situasi demikian dapat melahirkan cara pandang baru terhadap bangsanya
sendiri sehingga dapat mempengaruhi ketahanan ideologi.
Kesadaran masyarakat terhadap ideologi Pancasila cenderung
mengalami penurunan sejak reformasi 1998 bergulir. Hal ini terlihat dari
kurang perdulinya sebagian masyarakat terhadap upaya kelompok radikal
kiri dan kanan yang ingin berusaha merubah ideologi Pancasila.
Menurunnya tingkat kualitas masyarakat dan pemahaman ideologi
Pancasila menyebabkan semakin tumbuh berkembangnya radikalisme di
masyarakat, yang gencar memanfaatkan kesenjangan sosial yang terjadi.
Tidak tertutup kemungkinan apabila kondisi ini terus berlanjut, akan
memperlemah sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat ini
telah berkembang beberapa kelompok ideologis yang dipengaruhi oleh
ideologi Islam Fundamentalis dari kawasan Timur Tengah, dan saat ini juga
terdapat ratusan orang mahasiswa Indonesia yang sudah/sedang mengikuti
Pendidikan di Eom Iran yang menganut aliran syi'ah Itsna' Asyariah yang
berkarakter revolusioner36, yang berupaya untuk membentuk negara Islam
di Indonesia. Kelompok ini telah memanfaatkan lemahnya pemahaman
masyarakat terhadap ideologi Pancasila, dan mempengaruhi masyarakat
dengan kedok perjuangan agama agar mau bergabung dan mendukung
gerakan mereka. Dalam gerakannya mereka tidak saja menggunakan cara-
cara damai, tetapi juga dengan cara kekerasan dengan dalih membela
36 Bahan ceram ah Badan Intelijen Nasional 2012.

