Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

96

negara yakni hidup dalam kesejahteraan secara ekonomi, terutama
sejahtera bidang pangan, terpenuhi kebutuhan makannya.

       Pancasila juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia dari
berbagai golongan, dari berbagai suku dan agama, dan dari berbagai adat
istiadat dan budaya daerah yang berbeda-beda yang berada di seluruh
wilayah nusantara. Dalam kaitan ini, Pancasila sebagai ideologi terbuka,
yang memberi ruang untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman,
diharapkan mampu mengatasi perkembangan lingkungan global yang saat
ini berkembang sangat pesat. Pada sisi lain, sebagai ideologi negara,
Pancasila semestinya mampu menjadi filter untuk menangkal pengaruh
paham dari luar yang tidak sesuai dengan budaya luhur bangsa seperti
radikalisme, liberalisme, komunisme dan lain-lain. Juga, Pancasila
dipercaya mampu membimbing bangsa Indonesia dalam menepis berbagai
sifat yang tidak sesuai dengan karakter bangsa, seperti hedonistik,
otoriterisme, premanisme, dan lain sebagainya.

        Sayang sekali, berdasarkan situasi dan kondisi bangsa saat ini, kita
amat prihatin melihat berbagai fakta dan fenomena yang terjadi di
masyarakat di hampir seluruh pelosok tanah air. Tindakan kriminal seperti
perampokan, pembunuhan, penipuan, pencurian, dan tindak kejahatan
lainnya marak terjadi. Di tataran elit politik dan kekuasaan juga tidak kalah
hebatnya. Korupsi, penyalah-gunaan kekuasaan, pembohongan publik, dan
kolusi serta nepotisme masih menjadi penyakit elit yang belum dapat
dihapuskan. Sikap dan perilaku setiap anak bangsa dari level paling bawah
hingga ke tingkat paling tinggi di singgasana kekuasaan pemerintahan
negara secara kasat mata telah menggambarkan bahwa nilai-nilai
Pancasila telah terlupakan, tidak lagi menjadi penuntun dan pedoman
hidup sebagian besar rakyat di negeri ini.

       Perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila juga
mewabah di kalangan jurnalis, yang terlihat dari pola pikir dan hasil karya
yang mereka hasilkan berupa artikel atau berita yang disebarluaskan di
media massa. Berbagai informasi yang disampaikan ke publik umumnya
amat jauh dari sepatutnya, baik ditinjau dari sisi konten (isi) pemberitaan
maupun dari cara penyampaian konten media massa tersebut. Kondisi ini
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11