Page 19 - Perpustakaan Lemhannas RI

3

pulau-pulau kecil terluar yang dapat merupakan kendala bagi
pembangunan adalah ukuran yang kecil dan terisolasi, sehingga
penyediaan sarana dan prasarana menjadi sangat mahal, dan sumber
daya manusia yang andal menjadi langka. Luas pulau yag kecil itu sendiri
bukanlah suatu kelemahan jika barang dan jasa yang diproduksi dan
dikonsumsi oleh penghuninya hanya terdapat dipulau tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, nampaknya harub ada upaya-
upaya sistematis untuk bekerja membangun kesadaran masyarakat akan
pentingnya keragaman pangan. Pemerintah melalui instrumen yang ada
harus bekerja lebih baik lagi. Penguatan pangan di tingkat rumah tangga
menjadi sangat penting. Oleh karena itu diperlukan sinergi berbagai pihak
dalam mendukung kegiatan-kegiatan pemberdayaan pangan ditingkat
lokal. Dengan memperhatikan kelemahan dan kelebihannya yang telah
diuraikan diatas, maka diperlukan kebijakan, strategi dan upaya serta
model pengamanan yang kondusif dari pulau-pulau terluar sehingga dapat
dilaksanakan pembangunan bertahap dan berkelanjutan, yang pada
gilirannya terbentuk suatu ketahanan pangan yang pada akhirnya akan
terwujud kemandirian bangsa khususnya dibidang pangan. Pembangunan
yang dilaksanakan pada pulau-pulau terluar dapat dimanfaatkan sebagai
pintu gerbang aktivitas dan kerja sama dengan negara tetangga dalam
mewujudkan daya tangkal yang pada akhirnya dapat memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa. Pembangunan yang dilaksanakan dapat
memberikan semangat kepada masyarakat di pulau-pulau terluar, bahwa
mereka masih merasa diperhatikan dan merasa dirinya secara utuh adalah
bangsa Indonesia. Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan pokok
permasalahan adalah: “ Bagaimana optimalisasi pembangunan pulau-
pulau terluar guna mendukung ketahanan pangan dalam rangka
kemandirian bangsa?” .

2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud. Maksud penulisan makalah ini adalah untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan optimalisasi
pembangunan pulau-pulau kecil terluar beserta solusi