Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

40

negara maju dunia, juga Indonesia telah menemukan dan menggunakan
energi solar cell.22

Perubahan iklim dan bencana saat ini yang diakibatkan oleh ulah
manusia yang membawa kerusakan di darat maupun di laut yang pada
akhirnya akibat perbuatan tersebut akan berdampak kepada terjadinya
pemanasan global yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan CFC
(chlonofluorocarbons) pada teknologi pendingin sehingga menyebabkan
terbentuknya lubang ozon. Dan pada akhirnya menyebabkan beberapa
komposisi sinar matahari penyebab pemanasan mengenai permukaan
bumi. Pemanasan global ini menyebabkan perubahan iklim yang drastis,
tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Pada beberapa daerah dapat
menyebabkan potensi bencana yang besar seperti tsunami, banjir, angin
puting beliung, tanah longsor dan sebagainya. Isu perubahan iklim dan
bencana akan terus terjadi pada periode 2035-2040, bahkan intensitas dan
frekuensinya diprediksi akan meningkat. Efek utama dari perubahan iklim
dan bencana adalah masalah pangan dengan produksinya yang akan
meningkatkan tekanan pada partisipasi militer dalam bantuan
kemanusiaan, pemulihan bencana dan operasi evakuasi sehingga tidak
menimbulkan konflik kemanusiaan.

Kekurangan pangan disebabkan oleh dua faktor utama yaitu
peningkatan jumlah penduduk yang cukup signifikan dan berkurangnya
sumber pangan. Peningkatan jumlah penduduk didominasi oleh
perkembangan penduduk pada negara berkembang sedangkan
pengurangan pangan terjadi akibat perubahan iklim yang tidak menentu
dan efek pemanasan global. Contohnya ikan di laut Pasifik menurun, gagal
panen gandum, padi dan jagung. Kekurangan pangan ini juga dapat
memicu konflik dengan semakin meningkatnya persaingan memperebutkan
akan sumber pangan. Perubahan iklim di tahun 2012 yang terjadi di
Amerika Serikat menyebabkan produksi jagung anjlok dari 376,2 juta ton
tahun 2011 menjadi 330 juta ton untuk tahun 2012. Demikian pula untuk

22ml.scribd.com/doc/60862559/Lingkungan-Strategis 25 Jul 2011