Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
92
BAB VII
PENUTUP
28. Kesimpulan.
Ketahanan pangan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek
kemiskinan. Kemiskinan menjadi penyebab utamanya permasalahan
ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan tingkat pendapatan
masyarakat yang dibawah rata-rata sehingga tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan pangan mereka sendiri. Tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan
masyarakat dikarenakan daya beli yang rendah juga akan berpengaruh pada
tidak terpenuhinya status gizi masyarakat. Hal tersebut juga akan berdampak
pada tingkat produktivitas masyarakat Indonesia yang rendah, dan status gizi
yang rendah akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan generasi muda suatu
bangsa. Disinilah perlunya peningkatan kesejahteraan petani guna
mewujudkan ketahanan pangan.
Agar perwujudan ketahanan pangan dapat memberi kontribusi terhadap
kemandirian bangsa, maka tujuan dan sasaran ketahanan pangan tidak hanya
fokus pada ketersediaan pangan dan kemandirian pangan tetapi juga
kedaulatan pangan. Dengan demikian peningkatan kesejahteraan petani tidak
hanya ditujukan pada nilai pendapatan, tetapi juga moral dan budaya bertani.
Untuk itu perencanaan dan aktivasi sumber daya manusia di sektor pertanian
dimulai dengan perhitungan jumlah kebutuhan petani untuk menghasilkan
bahan makanan bagi masyarakat Indonesia, dan perhitungan jumlah pegawai
yang dibutuhkan untuk melayani petani atau masyarakat. Pengembangan
sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan maupun
penyuluhan, serta peningkatan motivasi, kreativitas, inovasi, kekosmopolitan,
empati dan semangat atau spirit sehingga teijadi peningkatan kualitas sumber
daya manusia di sektor pertanian secara menyeluruh.