Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Dalam setiap rezim pemerintahan berusaha membuat suatu sejarah dengan
memanfaatkan pelajaran sejarah di sekolah. Pelajaran sejarah hasil dari era
kekuasaannya digunakan untuk memberikan gambaran, pengertian, hal-ihwal
tentang keberadaannya, berguna sebagai sarana perangkat lunak melancarkan
gerak dalam menjalankan roda pemerintahannya. Pemahaman yang bersesuaian
akan membantu memberikan kemudahan dalam menentukan langkah gerak, dan
lebih-lebih berfungsi sebagai legitimasi. Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia,1
Pemerintahan Pendudukan Jepang2 telah menggunakan pelajaran sejarah dengan
maksud agar warga bangsa Hindia Belanda yang kemudian menjadi bangsa
Indonesia memberi dukungan terhadap pemerintahannya. Demikian juga pada masa
pergerakan, sejarah digunakan oleh para pejuang untuk membangun semangat
kebangsaan.3 Selepas Indonesia terbebas dari kungkungan kolonialisme, sebagai
bangsa merdeka membutuhkan sejarah yang berdimensi nasional yang bisa
memberikan identitas, kebanggaan dan tidak kalah penting sebagai pijakan dalam
menjalankan kebijakannya ke depan. Pemerintah Orde Barupun juga telah
menggunakan sejarah sebagai sarana legitimasi kemunculan dan
keberlangsungannya.4
Ir. Soekarno, Proklamator Negara Kesatuan Republik Indonesia, presiden
pertama Republik Indonesia, telah mengingatkan dengan kata-kata yang penuh
1 Lihat sejarah kurikulum, dalam www//http: M eng intip S ejarah P en did ikan In d on esia M asa
K olonial, diunduh tgl 23 Juli 2012, juga dalam F.W. Stapel, G esch ied en is van N ed erian d s-In d ie
(1943).
2 Lihat Sejarah Pendidikan di Indonesia, dalam www//http: P en did ikan d i In d on esia sebelum
kem erdekaan.
3 Buku M. Ya min, 6000 Tahun Sang M erah Putih.
4 S ejarah N asio n al Indonesia, terdiri dari enam jilid, dengan pembahasan, jilid I Jaman
Prasejarah di Indonesia, Jilid 2. Jaman Kuno (1 M ss.d 1500 M), jilid 3 Jaman Pertumbuhan dan
Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (1500 - 1800), jilid 4 Abad Kesembilanbelas
(1800-1900), jilid 5. Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (1900-1942), dan
Jilid 6. Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia (1942-1972).

