Page 16 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 16

40

                                                     BAB IV

                PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

  15. Umum
         Perkembangan Lingkungan Strategis baik pada tingkat global, regional

  maupun nasional akan berpengaruh pada keseluruhan arah kebijakan politik baik
  dalam negeri maupun luar negeri. Lingkungan strategis juga mempengaruhi
  pembangunan kemampuan diplomasi Indonesia, serta kebijakan strategis yang
 diambil dan akan dioperasionalkan dalam menghadapi perubahan atau dampak
 lingkungan strategis. Pemahaman atas lingkungan strategis ini sangat diperlukan
 untuk membangun dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia. Oleh
 karena itu, kecenderungan perkembangan global, regional, dan nasional perlu
 diperhatikan. Terutama kepekaan akan kewaspadaan nasional terhadap
 ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan yang terjadi akibat expansi
 pangan global.

        Pengaruh dari fenomena lingkungan strategis dapat digunakan untuk
 mencari peluang yang dapat dimanfaatkan dalam upaya implementasi
 kewaspadaan nasional terhadap ekspansi pangan global guna ketahanan pangan
 dalam rangka kemandirian bangsa. Di sisi lain, perlu dicermati pula kendala-
 kendala yang dapat menghambat upaya-upaya tersebut. Kendala-kendala
tersebut harus segera dieleminir agar tidak mengganggu proses pencapaian
ketahanan pangan demi terwujudnya kemandirian bangsa.

16. Pengaruh Perkembangan Global

       Terjadinya krisis Eropa dan AS mendorong eksportir makanan dan minuman
global mengalihkan pasarnya ke Indonesia. Selama 2006-2010, nilai impor
makanan dan minuman tumbuh rata-rata 20% per tahun. Hal ini dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang tekait dengan pengaruh perkembangan global, regional
maupun nasional sebagai berikut:

       a. GATT. Penciptaan sistem liberalisasi perdagangan ditandai dengan
lahirnya suatu perjanjian internasional perdagangan yang dikenal dengan General
Agreement on Tariff and Trade (GATT) tahun 1994. GATT yang juga merupakan
forum negosiasi perdagangan antarpemerintah, dibangun di atas asumsi bahwa
sistem dagang yang terbuka lebih efisien dibanding sistem yang proteksionis serta
   11   12   13   14   15   16   17