Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

53

 mengganggu, karena juga dapat dimainkan sebagai senjata oleh kepentingan
 negara yang satu terhadap negara yang lain. Potret seperti ini tergambar jelas
seperti terkait dengan kasus ditolaknya produk CPO Indonesia oleh pasar
Eropa karena dianggap sebagai produk yang tidak ramah lingkungan. Padahal
bila kita telaah lebih dalam, hal ini mereka lakukan dengan maksud untuk
melindungi produk dalam negeri mereka yang harganya kalah bersaing dengan
produk dari Indonesia.

17. Perkembangan Regional

     Perkembangan regional diwarnai dengan pergeseran episentrum ekonomi
dunia yang semula berada di Amerika dan Eropa untuk kemudian berada di
Asia dan Pasifik. Hal ini ditandai dengan bangkitnya perekonomian negara-
negara di kawasan ini dan beraniak menjadi new industrializing countries.
Industrialisasi di negara-negara tersebut juga membutuhkan pasokan bahan
baku dan bahan bakar dalam jumlah yang banyak. Inilah yang membuat pasar
komoditas SKA di Asia menjadi sangat dinamis. Apalagi, negara dengan
penduduk terbesar di dunia, China saat ini telah menjadi kekuatan ekonomi
terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

    Seiring dengan dengan meningkatnya permintaan akan pasokan bahan
baku dan bahan bakar, negara-negara yang membutuhkannya juga semakin
gencar melakukan pencarian ke berbagai penjuru dunia. Mereka melakukannya
dengan berbagai cara dan dengan segala kekuatan yang dimiliki. Komoditas
SKA kini bukan lagi sekadar sebagai komoditas ekonomi biasa, tapi ia sudah
menjadi komoditas strategis yang ketersediaannya menjadi penentu masa
depan sebuah negara. Seperti China yang sangat agresif untuk mencari SKA
ke luar negeri dengan berbagai cara pendekatan.

    Perekonomian China yang sedang tumbuh pesat selama lebih dari tiga
dekade memang patut menjadi perhatian secara khusus. Mereka sangat agresif
membangun hubungan dengan berbagai negara kaya SKA di kawasan Asia,
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17