Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
54
Eurasia, Afrika, Amerika Latin, bahkan Amerika Serikat sendiri. China
menawarkan berbagai macam bantuan dan kerja sama termasuk melakukan
investasi dengan tujuan untuk mendapatkan akses dan konsesi terhadap SKA
yang dimiliki oleh negara-negara tersebut. China bahkan sudah menempatkan
ketersediaan pasokan SKA untuk menggerakkan industrinya sebagai prioritas
kepentingan nasional. Mereka bahkan sudah membuat scenario dengan
menganggap bahwa keterputusan pasokan SKA sebagai ‘strategic
vulnerability'. 40 Dalam konteks inilah kemudian muncul istilah seperti ‘energy
security' (ketahanan energi), ‘resources war" (perang memperebutkan SKA),
resources diplomacy (diplomasi untuk kepentingan mendapatkan SKA), dll.401
Dengan permintaan pasar yang tinggi seperti ini, membuat Indonesia
menjadi salah satu negara yang menjual banyak SKAnya ke pasar luar negeri.
Inilah yang juga mengakibatkan banyak tumbuhnya penambangan-
penar.nbangan SKA yang mengeksploitasi SKA tanpa memperdulikan
kelestarian lingkungan. Harus diakui, ekspor komoditas SKA ini telah
membantu neraca perdagangan internasional Indonesia. Indonesia telah
menjadi negara yang banyak menjual SKAnya ke pasar luar negeri. Namun
disadari bahwa keuntungan yang diperoleh Indonesia tersebut hanyalah untuk
kepentingan jangka pendek, dan berisiko untuk pembangunan ekonomi dalam
jangka panjang.
18. Perkembangan Nasional
a. Geografi
Globalisasi sebagai arus besar yang menggerakkan perkembangan
lingkungan strategis membawa muatan-muatan tersendiri. Muatan
tersebut jelas tidak ‘bebas nilai’, melainkan membawa kepentingan dari
pihak-pihak yang menungganginya. Termasuk pengaruh terhadap
40 Erica Downs, 2006, The Brookings Foreign Policy Studies Energy Security Series China, the
Brookings Institution, Washington DC.
41 Ian Taylor, 2006, Unpacking China’s Resource Diplomacy in Africa, Routledge, London.