Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
5
masalah dimana mereka berada, sementara ektrimis itu sendiri sebenarnya
sudah ada sejak dulu. Lalu bagaimana kaitannya dengan peran
pemerintah, apa seharusnya pemerintah ikut menengahi keberadaan
ekstrimis atau pemerintah seharusnya tidak perlu turut campur tangan
dalam hal keyakinan seseorang. Apakah sebenarnya demokrasi yang
menjadi biang keladi karena kebebasan berpendapat dibandingkan dengan
sistem pemerintahan yang otoriter.
Agama Islam menentang ekstremisme dan intoleransi, dan
menghormati pluralisme budaya dan agama, budaya dan menolak
rasisme," dan panggilan untuk moderasi. Masalah menangani fenomena
ekstremisme tidak hanya untuk menghidupkan kembali peran pikiran dan
studi tentang kondisi sosial yang membantu penyebaran fenomena ini, dan
untuk mengidentifikasi penyebabnya, dan cara-cara untuk mengatasinya.
Moderasi dalam segala hal satu keuntungan yang paling penting dari
pendekatan Islam, umat bangsa Islam di jalan tengah dan lurus, yang
berarti bahwa mereka menggunakan semua energi dan usaha mereka
dalam bahan bangunan dan konstruksi dan pendidikan, ilmiah dan budaya
non-berlebihan atau kelalaian, mereka mencapai keseimbangan antara
individu dan kelompok, dan antara agama dan dunia dan antara pikiran dan
kekuatan dan idealisme dan realisme, antara spiritual dan material, dan
lain-lain.
Kita mendambakan negeri ini sebagai negeri yang aman, adil dan
makmur; negeri yang disegani oleh bangsa-bangsa lain, tidak mudah di
dikte oleh bangsa lain, sehingga hakekat kemerdekaan yang dicita-citakan
pendiri bangsa bisa diwujudkan, lepas dari tekanan politik atau gelombang
besar opini global yang menempatkan kaum radikal atau militan sebagai
pihak yang jahat dan bertanggungjawab atas segala kekacauan di muka
bumi. Untuk diperlukan “Bagaimana implementasi peran polisi
dalam menghadapi ekstrimisme agama dari perspektif ketahanan
nasional”?.