Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
2
nilai-nilai religius. Tanpa disadari nilai-nilai tersebut sebenamya telah
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini menunjukkan bahwa
esensi dan sila-sila Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain
adalah memang sudah menjadi watak dan jati din dari bangsa
Indonesia sendiri. Oleh karena itu nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam Pancasila harus dipahami, dihayati dan diamalkan secara
konsisten sehingga melekat pada segenap komponen bangsa dan
para pemimpin bangsa.
b. Seorang pemimpin bangsa sudah selayaknya
bertanggungjawab atas rakyatnya karena pemimpin berkewajiban
memenuhi aspirasi rakyat. Oleh karena itu pada hakikatnya seorang
pemimpin bangsa adalah menjadi pengayom, pelindung, pembela
dan pelayan rakyatnya. Seorang pemimpin bangsa yang ideal
seyogyanya wajib memiliki karakter, beriman dan taqwa, merakyat,
adil, berani, mempunyai komitmen yang kuat, tegas dan peduli
dalam menyatukaan rakyatnya. Karakter-karakter inilah yang
menjadi pilar dan pondasi utama kepemimpinan sekaligus dasar di
mana hubungan antara pemimpin dengan rakyat dibangun2.
Mengkritisi keteladanan para pemimpin bangsa saat ini maka
berbagai masalah yang timbul kemelut dalam tataran kepemimpinan
nasional diantaranya adalah masih terjadinya konflik kepentingan
antar elit politik yang disebabkan sangat kentalnya kepentingan
perorangan, kelompok atau golongan dalam penyelenggaraan
negara dibandingkan dengan kepentingan nasional. Hal lain bahwa
pemberantasan korupsi yang begitu gencar dilakukan oleh
pemerintahan sekarang masih saja dianggap tebang pilih dan
adanya ketidakharmonisan antara lembaga-lembaga tinggi negara,
sehingga berakibat pada penyelenggaraan negara tidak dapat
bekerja secara optimal.
2 Elias sumardi dabur, Kepemimpinan yang berkarakter, 2 September 2011