Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
55
respectively. Ada dua belas kelompok etnis dalam wilayah nasional,
dengan idiom yang berbeda dari Austronsia dan papua asal (Sembilan
Austronesia : Tetum, mambai, Tokodede, Kemak, Galoli, Idate, waimoa,
Nauoti, Baikeno, dan tiga papua : Bunak, Makasai, Fataluku. Menurut
sensus 2004, sekitar 32 bahasa dan dialek yang diguakan di Timor Leste.
Bahasa ibu yang diucapkan adalah, dalam rangka penurunan, tetum-Praca
(18%) dari populasi Timor),Mambai (17,7%), Makasae (12%), Kemak
(6,9%), Bunak (6,8%), tetum terik (6,2%), tokodede (4,3%), fataluku (3,
9%), Baikenu (3,8%), Atoni (2,4%), (waimoa (2%) dan bahasa dan dialek
yang tersisa. Yang masing-masing memiliki kurang dari 2 % dari Penduduk
Timor Leste. Secara teritorial, dengan pengecualian dari bahasa tetum,
yang menjadi bahasa persatuan nasional dan kohesi selama perjuangan
pembebasan nasional, bahasa Timor Leste memiliki ekspresi oral Baikenu.
Dekat dengan perbatasan, di Covalima tetum menonjol dan, di Bobonaro,
kemak dan Bunak dicampur. Liquisa berbicara Tokodede dan Tetum, pada
umumnya Dili mengunakan bahasa tetum. Dalam interior pengunungan
Mambai mendominasi, karena juga tidak di kabupaten Ainaro dan
Manufahi. Manatuto dengan galolen dan tetum mendominasi. Kabupaten
Baucau dan Viqueque, menggunakan bahasa Makasae, waimoa dan Midiki
kebanyakan diucapkan. Di bagian Timur ektrim, kabupaten Lautem
didominasi oleh fataluku keseluruhan.
d) Dalam hal kemampuan linguistik penuh (berbicara, membaca
dan menulis) dalam bahasa resmi ( bahasa Tetum dan Portugis) dan
bahasa kerja (Bahasa Indonesia dan bahasa Inggrish), yang dicantumkan
dalam Konstitusi RDTL pasal 13, Tetum dikenal oleh 42 % penduduk Timor
Leste (dan dituturkan oleh sekitar 86% dari penduduk), Bahasa Indonesia
dikenal 39% dari penduduk dan 58,7% berbicara Portugis dikenal oleh 12%
dari penduduk (dan diucapkan oleh 7%) dan bahasa ingrish dikenal dengan
5% dari penduduk (dituturkan oleh 22%).
e) Dalam hal agama, Penduduk Timor Leste sangat homogen
dengan katolik menjadi faktor penting dalam persatuan nasional. Mayoritas

