Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
amat menyeleweng dari kaidah yang berlaku dalam Pancasila
diperparah lagi oleh sikap dan perilaku banyak anggotanya.
Anggota parpol menunjukkan sikap dan perilaku sesuai dasar
kebebasan penuh-mutlak seperti dalam pandangan Barat dan
tidak menghiraukan harmoni dan keselarasan sebagaimana
ditetapkan Pancasila. Kaum politik yang juga makin kuat
dipengaruhi cara berpikir Barat mengejar kepentingannya
dengan membentuk Parpol tanpa menghiraukan apakah parpol
itu memperjuangkan platform tertentu. Keadaan demikian
menimbulkan kehidupan politik yang jauh dari mendukung
terwujudnya kesejahteraan bangsa60 dan tentu saja akan
menjadi kendala terhadap terimplementasikannya
kepemimpinan tingkat nasional yang visioner;
11) Belum adanya badan yang secara khusus dan intens
menangani penanaman nilai-nilai Pancasila di masyarakat turut
menjadi kendala pemberian pemahaman tentang ideologi
negara, dan nilai-nilai persatuan dan kesatuan kepada
masyarakat luas. Kurangnya pemahaman mengenai hal
tersebut telah mendorong terbentuknya jiwa yang kurang
legowo dan kurang siap menerima kekalahan sehingga
seringkali terjadi rusuh massa pada saat pengumuman
pemenang Pemilukada;
12) Sistem rekrutmen politik yang bersifat pragmatis, lebih
mengutamakan ketokohan dan popularitas semata, tanpa
memperhatikan pembinaan dan pendidikan kader yang menjadi
60 Sayidiman Suryohadiprojo, Pancasila dan Partai Politik,
http://savidiman.survohadiproio.com/?p=524. Jakarta , 27 Juli 2008, diunduh Jumat, 5 Juli
2013 pk. 17.54 WIB
65